KAB. CIREBON, (FC).- Pemerintah Desa Battembat, Kecamatan Tengahtani, Kabupaten Cirebon memastikan perbaikan jalan rusak akan dikerjakan dan dituntaskan tahun 2025.
Hal itu diungkapkan oleh Kuwu Desa Battembat, Muhamad Kholid saat ditemui Fajar Cirebon di kantornya, Rabu (16/4).
Kholid mengungkapan bahwa apa yang telah ramai di media sosial itu tidak selamanya benar.
Ada berberapa narasi yang dianggap telah menyudutkan lebih mengarah kepada persoalan pribadi yang terjadi saat pilwu berberapa tahun lalu.
Padahal, kata Kholid, pihaknya bersama Muspika Tengahtani tengah mengusulkan perbaikan dengan alokasi dana yang bersumber dari PIK.
“Kami pemdes paham betul apa yang dirasakan oleh masyarakat dan kami tidak diam, semuanya ada mekanisme dan prosedurnya. Terkait jalan rusak tahun ini akan dilakukan perbaikan, dananya dari PIK bertahap mulai dari Jalan Ki Gede Juriman hingga ke tower kemudian jalan desa yang berada di blok pejagalan lama” kata Kholid.
Selain itu, Kholid juga telah melakukan upaya untuk mengatasi tumpukan sampah yang berada di sisi timur sungai Cipager.
Bahkan tak hanya sampah, Kondisi pintu air pun telah dilaporkan kepada pihak BBWS.
“Itu kan kondisi dipintuan ada tumpukan sampah dan atapnya rusak parah, itu sudah kami laporkan ke pihak terkait,karena itu bukan kewenangan Pemdes,tetapi setidaknya kami telah melakukan upaya apa yang telah menjadi keluhan warga” ungkapnya
Seperti diberitakan sebelumnya sejumlah warga Blok Pejagalan lama Desa Battembat, Kecamatan Tengahtani, Kabupaten Cirebon mengeluhkan kondisi akses jalan utama di desa mereka yang sudah rusak parah selama lima tahun terakhir.
Meski sudah diperbaiki secara mandiri, namun kubangan jalan itu semakin melebar.
Jalan yang menjadi akses vital bagi kegiatan sehari-hari, dipenuhi lubang dan genangan air, terutama ketika musim hujan tiba.
Dian Kusdianto, salah satu warga setempat, menyatakan bahwa kondisi jalan yang buruk mengganggu aktivitas mulai dari anak-anak yang harus menempuh jalan untuk sekolah hingga pedagang dan masyarakat yang kesulitan melintas.
Selain menghambat mobilitas, kerusakan jalan ini juga menimbulkan risiko kecelakaan, terutama bagi pengendara sepeda motor karena jalanan menjadi licin.
“Jalan ini sangat penting bagi kami. Kami telah beberapa kali menyampaikan keluhan kepada pihak desa dan kecamatan, namun sampai saat ini belum ada tindakan nyata,” ujar Dian beberapa waktu lalu.
Warga berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah konkret untuk memperbaiki infrastruktur jalan demi keselamatan dan kenyamanan bersama.
Menurut Dian, meski ada upaya pengurugan yang dilakukan tiga bulan yang lalu ketika terjadi banjir, kondisi jalan sepanjang kurang lebih 400 meter tersebut belum menunjukkan perbaikan total.
Sementara, Tasiyah salah satu pemilik rumah yang berada persis di pinggir jalan rusak itu mengatakan, bahwa ia bersama warga sekitar sudah melakukan upaya perbaikan dengan mengecor jalan tersebut, meskipun kata dia tidak semuanya dituntaskan karena keterbatasan biaya.
“Saya menunggu peran dari pihak desa seperti apa, secara pribadi saya sudah melakukan perbaikan meskipun tidak semuanya tetapi lumayan jalanan sedikit lebih nyaman ketika dilintasi, tinggal PR pihak desa, karena di jalan itu terdapat saluran selokan ditengahnya jadi kalo perbaikan harus semuanya” tandasnya. (Johan)
Discussion about this post