KOTA CIREBON, (FC).- Pemberlakuan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025 memicu peningkatan frekuensi perjalanan kereta api di wilayah Daop 3 Cirebon. Dampaknya, kemacetan terjadi di beberapa perlintasan sebidang di Kota Cirebon.
Pemkot Cirebon bersama Dirjen Perkeretaapian Kemenhub tengah mempertimbangkan dua opsi untuk mengatasi permasalahan ini, yaitu dengan pembangunan elevated track atau flyover.
Pj Walikota Cirebon, Agus Mulyadi mengatakan peningkatan perjalanan kereta api akibat Gapeka 2025 menjadi perhatian serius. Pihaknya telah menggelar pertemuan daring dengan Kementerian Perhubungan untuk mencari solusi terbaik.
“Setiap tujuh menit sekali, ada kereta yang melintas, menyebabkan kemacetan. Ini menjadi tantangan besar bagi lalu lintas di Kota Cirebon,” ujar Agus, Sabtu (1/2).
Gapeka 2025 membawa perubahan signifikan, termasuk meningkatnya jumlah perjalanan kereta api di Daop 3 Cirebon dari 174 perjalanan (Gapeka 2023) menjadi 178 perjalanan, serta adanya 22 perjalanan kereta api baru.
Agus mengungkapkan pihaknya lebih cenderung memilih opsi elevated track, meskipun biayanya sangat besar karena membutuhkan pembangunan jalur layang sepanjang 7 kilometer.
“Kalau dari sisi kami, berharap elevated track. Tapi tentu konsekuensinya, biaya yang dibutuhkan sangat besar,” ungkapnya.
Sementara itu, opsi flyover juga dipertimbangkan sebagai alternatif yang lebih terjangkau. Namun, opsi underpass dinilai tidak cocok karena faktor geografis Cirebon yang dekat dengan laut, sehingga berisiko terkena banjir dan abrasi.
“Underpass rasanya sulit, karena kita dekat laut, risiko banjirnya tinggi,” kata Agus.
Kemarin, Jumat (31/1), Komisi I DPRD Kota Cirebon juga mendatangi Direktorat Jenderal Perkeretaapian di Jakarta untuk membahas solusi kemacetan di 11 perlintasan sebidang di Kota Cirebon yang berada di jalan nasional, provinsi, dan kota.
“Kami ingin memastikan ada solusi konkret agar lalu lintas di perlintasan sebidang tidak semakin parah,” ujar Ketua Komisi I DPRD Kota Cirebon, Agung Supirno.
Komisi I DPRD Kota Cirebon juga berencana menemui Kementerian PUPR serta Bappenas untuk mencari dukungan pendanaan dan teknis.
“Kami akan terus mengawal persoalan ini agar kemacetan bisa diminimalisir dan tidak menghambat mobilitas warga,” tegasnya. (Agus)
Discussion about this post