KAB CIREBON,(FC).- Kemeriahan perayaan tahun baru Imlek 2025 tak begitu terasa di Klenteng Hok Keng Tong yang berlokasi di kawasan Pasar Kue Weru, kabupaten Cirebon.
Sebab jumlah warga Tionghoa yang datang ke klenteng ini makin menurun tiap tahun.
Meski demikian, karyawan maupun pengurus tetap datang ke klenteng untuk melakukan sejumlah persiapan menjelang perayaan Imlek.
Sejak Senin (27/1), persiapan berupa bersih-bersih patung dewa, altar dan pemasangan sejumlah lampion milik umat yang berasal dari luar kota telah selesai dilakukan.
Suasana klenteng yang memang sudah bersih tidak membuat pekerja kesulitan saat membersihkan atap altar yang cukup tinggi.
Melalui tangga dan menggunakan sapu tinggi, kotoran di atap bersih dalam sekejap.
Pengurus Klenteng Hok Keng Tong, Kusnadi Halim mengatakan, sepinya klenteng ini salah satunya tidak lepas dari meninggalnya sang guru spiritual di klenteng ini.
“Sang guru spiritual di klenteng ini meninggal beberapa tahun yang lalu, yang otomatis juga turut mempengaruhi kedatangan umat. Mereka biasanya yang dicari juga adalah guru spiritual, dan ketika gurunya tidak ada ya mungkin mereka tidak datang ,” kata Kusnadi kepada FC. Rabu (29/1).
Menurutnya, jumlah warga Tionghoa yang masih datang ke klenteng ini tak lebih dari 20 orang dan itu selalu terjadi penurunan tiap tahunya.
“Sekarang begini, tinggal berapa sih warga Tionghoa di kawasan Plered? Yang datang ke sini jika perayaan Imlek itu hanya beberapa saja, karena yang lain-lainnya sudah pada pindah dari Plered hingga ke luar kota,” ujarnya.
Pada perayaan Imlek, biasanya banyak lilin yang dinyalakan baik menjelang Imlek hingga sesudahnya. Yang menyalakan lilin adalah warga Tionghoa yang biasa datang ke klenteng tersebut.
Kawasan Pecinan di kawasan Pasar Kue Weru ini memang masih terlhat. Hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya bangunan-bangunan lama warga Tionghoa di sekitar klenteng.
Namun kini bangunan-bangunan tersebut sudah banyak beralih kepemilikan kepada warga Cirebon.
Sbab warga Tionghoa sudah banyak pindah ke luar daerah.
“Dulu kenapa klenteng ini didirikan ya mungkin karena banyak warga Tionghoa di sini. Kami dari pihak klenteng tidak bisa berbuat apa-apa, meski merayakan Imlek dengan sederhana dan sedikit yang datang ke klenteng kami masih tetap bersyukur,” ungkapnya.
“Selamat Imlek! Gong Xi Fa Cai, Semoga kesehatan, kebahagiaan, dan kedamaian selalu menyertai keluarga tionghoa di Cirebon”. tutup Kusnadi Halim. (Johan)
Discussion about this post