KAB. CIREBON, (FC).- Pemerintah Kabupaten Cirebon di tahun ini meningkatkan stok Cadangan Beras Pemerintah Daerah (CBPD) hingga 10 kali lipat dari tahun lalu.
Stok CBPD yang tersimpan di Gudang Bulog Cirebon itu mencapai 188 ton. Sebelumnya, di tahun 2024, stok CBPD Kabupaten Cirebon hanya tersedia 17,2 ton.
Peningkatan stok CBPD tersebut adalah sebagai upaya Pemkab Cirebon dalam memperkuat Cadangan Pangan Daerah.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Cirebon, Erus Rusmana mengatakan, peningkatan stok CBPD ini disesuaikan dengan kemampuan APBD.
“Waktu tahun-tahun lalu memang masih sedikit karena kan waktu itu anggarannya masih fokus untuk covid. CBPD ini baru ada lagi tahun 2024,” kata Erus Rusmana kepada FC pada Jumat (24/1).
Penyediaan CBPD memiliki peran strategis dalam penyediaan pangan untuk kebutuhan penanganan kondisi keadaan darurat.
Seperti misalnya untuk bantuan warga terdampak bencana, pemerintah desa setempat dapat mengajukan bantuan CBPD kepada Camat berdasarkan pendataan by name by address.
Camat kemudian melanjutkan pengajuan CBPD itu kepada Bupati. Setelah itu, Bupati akan memerintahkan DKPP untuk mengeluarkan stok CBPD tersebut.
Erus Rusmana menjelaskan, DKPP akan melakukan verifikasi terlebih dahulu data warga yang diajukan sesuai by name by address itu sebelum mengeluarkan CBPD dari gudang Bulog.
Setelah data tersebut terverivikasi dengan benar dan valid, barulah DKPP mengajukan permintaan kepada Perum Bulog Cirebon untuk mengeluarkan CBPD.
Adapun besarannya bantuan beras yang diterima penerima manfaat atau warga yang terdampak bencana masing-masing adalah 10 Kg.
“Besarannya itu 10 kg sesuai yang diatur dalam Perbup,” jelas Yus, sapaan akrab Erus Rusmana
Ketentuan lain Perbup dalam penyaluran CBPD untuk penanganan pasca bencana ini, yaitu harus ada penetapan status tanggap darurat yang dikeluarkan oleh SK Bupati.
“Jadi harus ada penetapan status tanggap darurat. Itu menjadi bahan pertimbangan. Nah yang (banjir) kemarin itu kan status tanggap daruratnya belum ditetapkan, dan masih bisa ditanggulangi oleh dinas-dinas terkait melalui anggaran rutin,” ungkapnya.
Hingga saat ini, stok CBPD belum ada penyerapan dan masih utuh tersimpan di Gudang Bulog Cirebon.
Kabid Ketersediaan, Kerawanan dan Distribusi Pangan DKPP Kabupaten Cirebon, Muslih menambahkan, selain untuk penanganan bantuan pasca bencana, cadangan beras pemerintah daerah ini juga bisa digunakan untuk penanganan stunting dan pengendalian gejolak harga pangan.
“Untuk penanganan stunting memang di kita masih dalam bentuk beras saja, belum ada telor, daging ayam atau ikan. Kita belum punya tempatnya. Harus punya BUMD Pangan. Kalau di kabupaten Cirebon belum ada. Nanti kalau sudah ada BUMD Pangan mungkin bisa,” tambah Muslih selaku Kabid.
Sementara untuk pengendalian gejolak harga pangan, stok CBPD dapat digunakan untuk bantuan beras, namun khusus hanya untuk masyarakat miskin.
“Jadi misalnya harga beras melambung tinggi, nanti dari desa bisa mengajukan ke kita, dan itu dikhususkan untuk penduduk miskin, penduduk yang belum menerima bantuan apapun dari pemerintah,” jelas Muslih. (Andriyana)
Discussion about this post