MAJALENGKA, (FC), – Mantan Bupati Majalengka Periode 2018-2023 Karna Sobahi yang di Pilkada tahun ini akan kembali maju, kembali meluncurkan program strategisnya untuk memperbaiki infrastruktur jalan di wilayahnya Majalengka yang belum tersentuh pembangunan.
Program lanjutan dan terbarunya itu diberi nama “Jalan Mulus Sampai Desa” (JAMPE DES) ini dirancang guna menuntaskan perbaikan jalan rusak yang belum selesai di periode sebelumnya.
Nama JAMPE diambil dari istilah “Jampe Harupat,” yang merupakan doa orang tua dari suku Sunda untuk anak-anaknya, dengan melambangkan harapan akan keberkahan dan keselamatan.
Kerusakan jalan selama ini menjadi isu krusial di Kabupaten Majalengka, terutama di daerah pedesaan yang kerap terabaikan dalam hal pembangunan infrastruktur.
Maka, lanjut Karna, jalan-jalan yang rusak tidak hanya mengganggu mobilitas warga, namun juga berdampak negatif pada perekonomian masyarakat, khususnya bagi para petani dan pelaku usaha kecil yang sangat bergantung pada kelancaran distribusi produk usahanya.
Menjawab permasalahan tersebut, mantan Wakil Bupati Majalengka dia periode ini kembali menggulirkan program JAMPE DES sebagai solusi terpadu yang menargetkan perbaikan jalan dengan cepat, efisien, dan melibatkan partisipasi aktif masyarakat.
Program JAMPE DES sendiri bertujuan untuk memperbaiki jalan rusak di seluruh desa dan kelurahan yang ada di Kabupaten Majalengka, dengan prioritas pada jalur-jalur yang menghubungkan desa dengan pusat perekonomian masyatakat.
Selain itu, lanjut mantan Birokrat Pemkab Majalengka ini, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas masyarakat di daerah pedesaan, serta memastikan keberlanjutan infrastruktur melalui perawatan yang rutin.
Program JAMPE akan dilaksanakan dalam beberapa tahapan.
Tahap pertama, lanjut dia survei dan penilaian kondisi jalan, yang akan diikuti oleh perencanaan perbaikan berdasarkan prioritas tingkat kerusakan.
Setelah itu, tim pelaksana akan mulai melakukan perbaikan fisik yang ditargetkan selesai dalam waktu 3 hingga 12 bulan.
“Pendanaan untuk program JAMPE akan bersumber dari berbagai anggaran, termasuk APBD Kabupaten, APBD Provinsi, dan APBN. Selain itu, program ini juga membuka peluang kerja sama dengan pihak swasta melalui program CSR, serta partisipasi dari masyarakat melalui gotong royong,” paparnya.
Indikator keberhasilan program JAMPE DES akan diukur berdasarkan beberapa indikator, termasuk jumlah kilometer jalan yang berhasil diperbaiki dan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kondisi infrastruktur.
“Evaluasi akan dilakukan setiap enam bulan untuk memastikan bahwa perbaikan yang dilakukan sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat bertahan dalam jangka panjang,” paparnya.
Melalui peluncuran program JAMPE ini, Karna Sobahi berharap dapat memperbaiki kondisi infrastruktur jalan di Kabupaten Majalengka secara menyeluruh, terutama di daerah pedesaan yang selama ini kurang mendapatkan perhatian.
Program ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat langsung berupa perbaikan jalan, tetapi juga memberdayakan masyarakat untuk turut serta dalam memelihara infrastruktur yang ada, sehingga tercipta rasa memiliki dan tanggung jawab bersama.
“Program “Jalan Mulus Sampai Desa” diharapkan menjadi solusi efektif untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Kabupaten Majalengka dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah secara berkelanjutan,” paparnya. (Munadi)