KAB. CIREBON, (FC).- Masyarakat Desa Pasuruan, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon yang hampir 90 persen warganya adalah petani, menjadikan pelaksanaan acara sedekah bumi menjadi pesta rakyat yang rutin digelar setiap tahunnya.
Seluruh elemen masyarakat terlibat dalam pelaksanaan sedekah bumi yang digelar Minggu (22/9).
Kuwu Desa Pasuruan, Muja kepada FC mengungkapkan, pelaksanaan acara sedekah bumi ini merupakan kegiatan yang melibatkan seluruh masyarakat Desa Pasuruan.
Tujuan intinya adalah untuk mensyukuri atas hasil panen raya hasil pertanian yang cukup lumayan dan juga mensyukuri atas kondisi wilayah Desa Pasuruan yang selalu aman dan damai.
Untuk rangkaian kegiatannya sendiri dimulai pada hari ini dengan acara arak-arakan atau karnaval dengan membuat gunungan hasil pertanian, yang diarak bersama ogoh-ogoh dengan diiringi musik keliling kampung sebagai wujud kebahagiaan seluruh masyarakat Desa Pasuruan.
Baca Juga: 12 Tahun Berturut-turut, Desa Cibuntu Rutin Gelar Sedekah Bumi
“Acara sedekah bumi ini agendanya seluruh masyarakat Desa Pasuruan, dengan adanya sedekah bumi ini intinya kita mensyukuri desa kami aman damai dan Alhamdulillah panen raya dengan hasil yang lumayan, “ungkapnya.
Setelah acara karnaval kemudian kegiatan dilanjutkan dengan pembagian hadiah dan dilanjutkan dengan acra pentas seni budaya serta kegiatan senam massal.
Kemudian pada malam harinya akan digelar acara pengajian, kemudian dilanjutkan pada acara hari Senin (23/9) habis dzuhur ada acara syukuran yaitu selametan, usai itu kegiatan budaya yaitu sandiwara sampai malam Selasa.
“Kami berharap semoga kegiatan acara sedekah bumi ini lancar sampai besok hari Senin,” harapnya.
Sementara terkait hasil pertanian di Desa Pasuruan, Kuwu Muja menjelaskan, bahwa hasil pertanian di tahun 2024 di desanya bisa dibilang maksimal dan dalam satu tahun bisa dua kali panen.
Baca Juga: Warga Astanamukti Berebut Gunungan Hasil Bumi
Pihkanya sudah menggarap untuk Masa Tanam Tiga (MT3) pada tahun ini sekitar 20 hektare dan sudah ada yang mulai berbuah.
Uji coba tersebut merupakan sebagian kecil lahan dari total seluruh lahan pertanian di Desa Pasuruan sekitar 110 hektare.
Ditambahkannya, kebahagiaan para petani padi di desanya ini bertambah, karena selain hasil panen yang melimpah, juga harga gabah dijual Rp7.000 per kilogram.
“Untuk kedepannya semoga pertanian di Desa Pasuruan masih bisa lancar dan bisa menghasilkan padi yang lebih melimpah lagi,” harapnya. (Nawawi)