KAB. CIREBON, (FC).- Sebanyak 7 ekor sapi di peternakan Desa Gebang, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon bersama tim dokter kesehatan hewan melakukan penanganan dengan pemberian vitamin dan antibiotic.
Sementara hewan yang belum terpapar dilakukan suntik vaksin, Rabu (15/1).
Pemilik ternak, Tukijan kepada FC menjelaskan, PMK sebenarnya bagi para peternak di daerah belum mengetahui secara pasti PMK itu seperti apa.
Namun tak beda dengan penyakit hewan yang malas makan, sehingga para peternak kebanyakan menyembuhkan penyakit tersebut dengan menggunakan pengobatan tradisional atau herbal seperti pemberian kunyit, temu lawak temu item, jahe, asam hitam dan gula merah.
Menurutnya, dirinya baru mengetahui bahwa sapi di peternakannya ada yang terpapar PMK setelah ada tim dokter kesehatan hewan dari Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon berkunjung dan memeriksa sapi-sapi yang ada di peternakannya seminggu lalu.
Dari hasil pemeriksaan 7 ekor dari 19 ekor sapi miliknya terpapar PMK, dan hari ini Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon bersama dokter kesehatan hewan melakukan penyuntukan vaksin ke sapi-sapi miliknya.
“Sejak terpapar seminggu lalu, alhamdulillah kini membaik, 3 ekor sapi di antaranya sudah sembuh dan 4 ekor sapi masih dalam pengobatan dan pengawasan,” jelasnya.
Lanjut disampaikan Tukijan, terkait dugaan paparan PMK itu berasal dari mana, dirinya menjelaskan bahwa lokasi peternakannya yang merupakan kawasan, membuat paparan PMK tersebut bisa terjadi dari tetangga peternak.
Sebab menurutnya kalau sapi-sapi peliharaannya tersebut merupakan sapi yang sudah mukim cukup lama. Artinya belum ada sapi yang baru didatangkan dari luar.
Namun dugaan kuat paparan berasal dari kandang tetangga depan, yaitu salah satu ternak baru didatangkan berupa seekor kerbau dari luar daerah dalam kondisi sakit.
Namun karena kondisi fisik kerbau terbilang kuat akhirnya tidak menular ke kerbau lainnya namun menyerang ke sapi peliharaan dirinya.
“Karena yang lebih faham adalah dari dinas dan dokter hewan maka dilakukan penanganan dengan disuntik vaksin, sementara kami sebagai peternak melakukan pemeliharaan kandang secara manual, seperti pembersihan kandang, disemprot disinfektan, siram sitrun seperti itu,” terangnya.
Plt Kepala Bidang Kesehatan Hewan pada Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Durahman mengungkapkan, pihaknya saat ini mendatangi peternakan sapi di Gebang untuk melakukan pengobatan terhadap hewan ternak yang diduga terpapar PMK.
Hewan ternak yang terpapar dilakukan pemberian vitamin dan antibiotik, sementara yang belum terpapar diberikan vaksin, selanjutnya juga melakukan penyemprotan disinfektan kandang agar steril kembali.
Menurutnya, di Kabupaten Cirebon ada 38 ekor sapi yang diduga terpapar PMK, namun masih kategori ringan, sehingga pihaknya masih bisa melakukan pengendaliannya bersama tim dokes hewan mendatangi kandang untuk melakukan upaya penanganan.
“Dari 38 ekor sapi yang terpapar, setelah dilakukan penanganan, kini mulai menunjukkan kearah lebih baik, harapan kami dan juga para peternak dengan uapaya penanganan yang dilakukan ini sapu-sapi tersebut bisa sehat kembali,” harapnya.
Dijelaskannya, PMK bisa menyerang karena pengaruh dari cuaca. Di bulan Desember Januari ini memasuki cuaca ekstrem dengan suhu yang dingin. Virus PMK senang dengan cuaca dingin.
Untuk itu pihaknya berharap kepada para peternak, bila ada yang hewan ternaknya yang terpapar PMK agar segera melapor ke UPT peternakan agar segera melakukan penanganan.
“Pencegahan virus PMK tidak tahan dengan zat asam, peternak bisa melakukan penanganan secara tradisional dengan memberikan air jeruk atau dengan sitrun, Sementara dari dinas melakukan pencegahan dengan vaksin,” terangnya. (Nawawi)
Discussion about this post