KAB. CIREBON, (FC).- Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya bersama Kapolretsa Cirebon, Kombes Pol Sumarni dan sejumlah Forum Komunikasi Pimpinan Kepala Daerah (Forkopimda), bertemu dengan perwakilan warga, pemerintahan desa dan tokoh masyarakat Desa Kubangdeleg Kecamatan Karangwareng, Kabupaten Cirebon di Off Room Pendopo Bupati Cirebon, Senin (6/1) sore.
Pertemuan tersebut, yaitu untuk membahas solusi terkait permasalahan sampah di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) di Desa Kubangdeleg, yang beberapa waktu lalu dipermasalahkan oleh warga.
Menurut Wahyu, dalam pertemuan tersebut membahas tentang masukan dan keluhan yang disampaikan oleh masyarakat, terkait TPAS di Desa Kubangdeleg.
Pihaknya menerima semua saran tersebut, karena merupakan salah satu masukan untuk perbaikan pengelolaan sampah di Kabupaten Cirebon.
“Mereka memberikan masukan untuk perbaikan pengelolaan sampah di Kabupaten Cirebon,” ujar Wahyu.
Wahyu mengungkapkan, ada tiga langkah yang akan dilakukan oleh Pemda Kabupaten Cirebon, terkait dengan pengelolaan sampah di Desa Kubangdeleg. Ia mengatakan, bahwa pihaknya dalam waktu dekat akan segera melakukan pertemuan secara internal, untuk membahas mengenai apa saja tuntutan masyarakat yang bisa dipenuhi segera.
“Tentunya sesuai dengan MoU yang sudah disepakati,” kata Wahyu.
Selain itu, pihaknya juga akan berkunjung secara langsung ke TPAS Kubangdeleg, untuk melihat proses pengelolaan sampah, sekaligus bersilaturahmi dengan masyarakat.
Hal ini juga kata Wahyu, sekaligus untuk bisa bersilaturahmi dengan masyarakat Desa Kubangdeleg dan bisa berkomunikasi secara langsung, serta bisa segera mencarikan solusi atas permasalahan tersebut.
“Nanti kita akan berkunjung kesana (TPAS), untuk mengetahui bagaimana pengelolaan sampahnya,” kata Wahyu.
Diberitakan sebelumnya, ratusan warga melakukan protes keras menolak keberadaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS). Ratusan warga di Desa Kubangdeleg, Kecamatan Karangwareng, Kabupaten Cirebon menggeruduk kantor balaidesa setempat dan menghentikan serta membuang muatan truk sampah di halaman kantor balaidesa setempat, Jumat (3/1).
Koordinator aksi yang juga warga Kubangdeleg, Andri mengungkapkan, aksi ini dilakukan lantaran massa menilai tidak adanya niatan baik dari Pemkab Cirebon terkait pengelolaan sampah modern yang mengakibatkan bau tak sedap di lingkungan masyarakat.
Sebagai aksi protes, warga melakukan sweeping terhadap truk sampah ini dilakukan oleh ratusan warga di depan balaidesa Kubangdeleg, mereka yang melihat truk sampah melintas langsung menghentikan dan mengarahkannya ke depan balaidesa.
“Ini sebagai bentuk kami karena keberadaan tempat pembuangan akhir sampah Kubangdeleg mencemari lingkungan,” kesalnya.
Menurut Andri, warga menilai pemerintah Kabupaten Cirebon tidak serius membangun TPAS modern di desanya, yang justru saat ini terbengkalai dan menimbulkan aroma tak sedap.
Terlebih saat musim hujan seperti sekarang ini, warga merasa kecewa saat mengetahui audiensi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cirebon tak mendapatkan titik temu setelah pihak dinas hanya mengirimkan utusan.
“Kami akan terus memantau perkembangan TPAS dan berjanji akan memblokade jalan menuju lokasi jika tuntutan kami terkait penanganan sampah tidak juga diindahkan,” tegas Andri.
Sementara Kuwu Kubangdeleg, Rukanda menyampaikan, pihaknya selalu Pemdes mengaku sudah berupaya menjembatani pertemuan antara masyarakat dengan DLH, namun berakhir walkout.
Pihak desa dan masyarakat saat ini berupaya menagih komitmen awal dimana pengelolaan sampah dilakukan dengan baik, namun hingga kini tidak ada penanganan yang katanya akan dilakukan secara modern.
“Persoalannya karena janji awal akan dikelola secara modern namun tak kunjung dilakukan hingga berimbas bau, sehingga warga memprotes keberadaan TPAS Kubangdeleg ini,” ungkapnya. (Ghofar)
Discussion about this post