INDRAMAYU, (FC).- Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah (BP-CBP) tidak tepat sasaran diduga terjadi di Kabupaten Indramayu untuk penyaluran tahun 2024.
Kondisi ini terpantau di Desa Dermayu, Kecamatan Sindang, menurut keterangan pemerintah desa ada beberapa warga yang dinilai sudah mampu tapi terdaftar dalam Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Bahkan, salah satunya diketahui merupakan seorang Calon Legislatif (Caleg). “Iya ada (Caleg) terdaftar,” ujar Sekretaris Desa Dermayu, Hasbi Hudaya,Kamis (1/2).
Hasbi menyampaikan, Caleg yang terdaftar sebagai KPM tersebut baru terjadi di tahun ini.
Ia masuk dalam data KPM baru, sedangkan di tahun sebelumnya caleg tersebut tidak terdaftar.
Data KPM yang berhak menerima bantuan pangan tahun ini, disampaikan Hasbi adalah data yang diterima dari pemerintah pusat.
Diketahui data tersebut berdasarkan data dari Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Pemerintah desa sendiri tidak tahu soal pendataan tersebut, mengingat data yang didapat berbeda dengan pendataan yang dilakukan pemerintah desa.
Imbasnya, diakui Hasbi memang ada beberapa KPM yang sebelumnya tidak masuk daftar penerima bantuan menjadi masuk pada tahun ini, begitu pula sebaliknya.
Adapun perihal warga mampu tapi menerima bantuan, disampaikan Hasbi, pemerintah desa hanya menjalankan tugas untuk penyaluran saja.
Namun, lanjut dia, data itu sebenarnya bisa dirubah jika warga yang dinilai mampu tersebut mau membuat pernyataan menolak bantuan.
Hanya saja, sampai saat ini, tidak ada yang mengajukan penolakan terhadap bansos tersebut.
“Namanya rezeki, mau yang mampu atau yang miskin pasti diterima kalau memang dikasih,” ujar dia.
Di balik data KPM baru ini, disampaikan Hasbi, bantuan pangan untuk warga di Desa Dermayu sendiri diketahui memang mengalami peningkatan.
Untuk tahun ini yakni meningkat menjadi 544 KPM dari sebelumnya yang hanya sekitar 400 KPM.
Masing-masing mendapat bantuan sebanyak 10 kilogram beras untuk bulan Januari 2024.
Ditempat terpisah, Bupati Indramayu, Nina Agustina mengatakan, saat ini ia dan jajaran terus melakukan keliling ke berbagai desa untuk memantau penyaluran bantuan pangan ini.
Tujuannya untuk belanja masalah yang terjadi di masyarakat, termasuk soal penyaluran bansos dari pemerintah pusat untuk masyarakat.
Jangan sampai, kata Nina, bantuan yang disalurkan tidak tepat sasaran.
“Harusnya kita juga malu ya, misal mampu tapi cuma ngantri 10 kilogram kok, nemen (kebangetan) gitu,” ujar dia saat meninjau penyaluran bantuan pangan di Balai Desa Terusan, Kecamatan Sindang.
Dalam hal ini, Nina Agustina juga meminta kepada masyarakat apabila menemukan temuan-temuan perihal bansos ini bisa melapor ke pemerintah daerah.
Sehingga Pemda Indramayu bisa tahu dan bisa dicarikan jalan solusinya.
Saat ditanya soal data yang digunakan untuk penyaluran bansos, Nina menyampaikan, data yang digunakan berdasarkan data dari Bapenas. “Kalau untuk tahun ini data dari Bapenas,” Pungkasnya. (Agus)