KOTA CIREBON,(FC). – Pada Desember 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Kota Cirebon sebesar 1,10 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,25.
Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran
Di antaranya adalah, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,04 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,74 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,44 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,53 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,28 persen.
Kemudian kelompok transportasi sebesar 0,17 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar -0,04 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,00 persen, kelompok pendidikan sebesar 1,71 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,04 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,68 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cirebon Aris Budiyanto mengatakan, bulan Desember 2024, secara month to month (m-to-m) Kota Cirebon inflasi sebesar 0,43 persen, sedangkan inflasi kumulatif/year to date (y-to-d) Desember 2024 sebesar 1,10 persen.
“Perkembangan harga berbagai komoditas pada Desember 2024 secara umum menunjukkan adanya peningkatan. Berdasarkan hasil pemantauan kami, pada Desember 2024 terjadi inflasi y-on-y sebesar 1,10 persen, atau terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 104,80 pada November 2024 menjadi 105,25 pada Desember 2024. Tingkat inflasi m-to-m dan tingkat inflasi y-to-d masing-masing sebesar 0,43 persen dan 1,10 persen,” katanya, Kamis (2/1).
Ia melanjutkan, inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,04 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,74 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,44 persen.
Selanjutnya, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,53 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,28 persen, kelompok transportasi sebesar 0,17 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar -0,04 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,00 persen, kelompok pendidikan sebesar 1,71 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,04 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,68 persen.
“15 komoditas yang memberikan andil/sumbangan terbesar deflasi m-to-m, antara lain daging ayam ras, jeruk, tomat, melon, papaya, tissue, buah naga, ikan mujair, udang basah, ikan gurami, kentang, sabun detergen bubuk, salak, cumi-cumi, dan pisang,” pungkasnya. (Frans)
Discussion about this post