KAB. CIREBON, (FC).- Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Cirebon nomor urut 4, H Mohamad Luthfi-Dia Ramayana menargetkan sejumlah permasalahan di Kabupaten Cirebon tuntas dalam dua tahun jika terpilih menjadi Bupati pada Pilbup 27 November 2024 nanti.
Usai debat pertama Calon Bupati (Cabup) dan Calon Wakil Bupati (Cawabup) Cirebon yang diselenggarakan KPU Kabupaten Cirebon di salah satu hotel di kawasan Kedawung pada (26/10) kemarin, Cabup nomor urut 4 H Mohamad Luthfi mengatakan, Kabupaten Cirebon butuh perubahan.
Menurut Luthfi, banyak permasalahan yang harus segera diselesaikan agar tidak menjadi pemberat untuk akselerasi pergerakan ekonomi Kabupaten Cirebon.
“Masalah infrastruktur, jalan berlubang, BPJS, kemiskinan dan pengangguran harus segera diurai,” kata Luthfi.
Ia menargetkan, sejumlah permasalahan tersebut dapat selesai dalam dua tahun kepemimpinannya jika terpilih menjadi Bupati.
Dengan demikian, Kabupaten Cirebon bisa segera bergerak ke arah yang lebih positif. “Target kami dua tahun kedepan masalah tersebut bisa selesai,” kata Luthfi.
Selain itu, kata Luthfi, konsep pembangunan berkelanjutan yang diusung paslon tersebut, akan lebih memfokuskan pada pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), sumber daya ekonomi dan pembangunan berbasis kewilayahan.
Ia berharap, dengan konsep pembangunan tersebut Kabupaten Cirebon bisa menjadi lebih baik lagi.
Disinggung upaya yang akan dilakukan paslon terhadap Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Kabupaten Cirebon,
Luthfi menegaskan bahwa yang menjadi persoalan pada struktur PMI Kabupaten Cirebon, ialah karena PMI lebih didominasi oleh pekerja buruh kasar.
Karena itu, kedepan ia akan memperbesar pasar tenaga kerja yang berbasis keahlian melalui pendidikan dan pelatihan yang masif untuk PMI.
“Di sisi itu pendidikan, pelatihan untuk PMI harus lebih dimasifkan, skalanya lebih kita perbesar,” kata Luthfi.
Dengan memperkuat pendidikan dan pelatihan, lanjut Luthfi, masyarakat Kabupaten Cirebon akan banyak yang memiliki SDM untuk didorong menjadi pekerja dengan skill yang memadai.
“Jadi, kita punya banyak SDM yang bisa kita dorong untuk pekerja dengan skill yang memadai. Harapannya kesejahteraan mereka lebih baik lagi,” ungkapnya. (Ghofar)