MAJALENGKA, (FC).- Sebanyak 15 kecamatan di Kabupaten Majalengka dinyatakan sebagai daerah rawan banjir pada musim hujan tahun ini. Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Majalengka, Rezza Permana, mengatakan, hal itu berdasarkan hasil kajian risiko bencana saat musim hujan.
Menurutnya, belasan kecamatan itu rata-rata tersebar di wilayah utara Kabupaten Majalengka, khususnya di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Cimanuk. Di antaranya, Kecamatan Kertajati, Kecamatan Jatitujuh, Kecamatan Ligung, Kecamatan Sumberjaya, Kecamatan Jatiwangi, Kecamatan Palasah, dan lainnya.
“Untuk wilayah selatan Majalengka yang rawan banjir hanya di Kecamatan Talaga, karena terdapat DAS Cilutung,” ujar Rezza Permana saat ditemui di BPBD Majalengka, Selasa (21/11).
Ia mengatakan, terdapat 57 desa di 15 kecamatan tersebut yang dari hasil kajian risiko bencana musim hujan dinyatakan sebagai daerah rawan banjir. Selain itu, pihaknya mengakui sebaran wilayah rawan banjir di Kabupaten Majalengka cenderung tidak banyak berubah dari tahun ke tahunnya.
Namun, intensitas kejadiannya kerap bertambah dibanding tahun sebelumnya akibat penumpukan sedimentasi, sehingga sungai pun semakin dangkal.
“Misalnya, tahun lalu dalam satu bulan hanya dua kali banjir, kemudian tahun ini menjadi dua kali seminggu, khususnya saat hujan deras dan berdurasi lama,” kata Rezza Permana.
Ia menyampaikan, seluruh personel BPBD Kabupaten Majalengka hingga peralatan pun dipastikan siap diterjunkan untuk penanggulangan banjir di Majalengka saat musim hujan.
Selain tingginya curah hujan, banjir di Majalengka juga kerap terjadi akibat peningkatan debit air dari daerah hulu hingga luapan air dari Waduk Jatigede.
“Saat debit air di Waduk Jatigede meningkat akan dialirkan ke Sungai Cimanuk, dan akhirnya meluap menyebabkan banjir di Majalengka,” ujar Rezza Permana. (Munadi)