KUNINGAN, (FC).- Hari puncak kegiatan World Cleanup Day (WCD) Tahun 2021 tingkat Kabupaten Kuningan berlangsung di TPS3R Mandiri, Desa Manis Lor, Kecamatan Jalaksana.
Sebelumnya, Dinas Lingkungan melaksanakan kegiatan Saling Kasih (Sadar Lingkungan Kali Bersih) di Sungai Cisande yang melintasi Kecamatan Kramatmulya.
Kegiatan Saling Kasih, dihadiri banyak peserta dari warga Desa Ciloa, Siswa SMP Negeri Kramatmulya 1 dan 2, LSM Akar, dan Komunitas Mancing Mania Kuningan.
Hal ini menunjukan sikap peduli terhadap habitat sungai mendapat perhatian serius, supaya sungai tidak tercemar juga mengedukasi masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai.
Begitu pun agenda pokok lainnya, yakni pilah sampah dari rumah berlangsung di beberapa lokasi sebagai wujud taat protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.
Pilah Sampah dilakukan oleh penggiat bank sampah yang ada di RW 7, 8 Kelurahan Kuningan, Kelurahan Winduherang, Kecamatan Cigugur, Desa Sindang Barang, Kecamatan Jalaksana dan Desa Situsari, Kecamatan Darma.
“Kegiatan WCD berlangsung dari tanggal 12 September dan puncaknya tanggal 18 dan seminggu setelahnya. Kemungkinan kegiatan pilah sampah dan bersih akan berlangsung di dinas, lembaga dan kantor di Kabupaten Kuningan secara serentak paska hari puncak. Sesuai arahan dari Dirjen Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Kementrian KLHK,” Jelas Kadis LH Kuningan, Wawan Setiawan, Minggu (19/9).
WCD tahun ini, sambung Wawan, mengusung tema besar yakni pilah sampah dari rumah dan Saling Kasih. LH, menitikberatkan penyelesaian permasalahan utama urusan sampah yakni dari hulunya yakni rumah tangga.
Sampah rumah tangga jumlahnya sangat signifikan sehingga perlu edukasi berkelanjutan kepada masyarakat.
“Ketika sampah rumah tangga dipilah dan masuk ke bank sampah, bisa didaur ulang seperti bank sampah Desa Tugu Mulya, Kecamatan Darma. Di sana sudah mampu mendaur ulang sampah plastik menjadi paving block dan bata. Satu paving block berasal dari sampah plastik sebanyak 1,5 kg. Begitu juga bank sampah Winduherang mampu mendaur ulang kertas menjadi guci, lukisan,” ungkap Wawan.
Masih kata Wawan, sedekah sampah yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup Kuningan sudah diaplikasikan dengan baik dan dilaksanakan juga oleh bank sampah di desa.
Ia pun memberikan contoh, di Desa Sindangbarang Kecamatan Jalaksana melalui sedekah sampah untuk pembangunan masjid. Satu minggu mendermakan sampahnya senilai 3,6 juta rupiah.
Sementara, Bupati Kuningan, H Acep Purnama memotivasi warga masyarakat yang hadir agar mulai melaksanakan pemilahan sampah dari rumah tangga.
Ia menyampaikan tidak ada kata terlambat untuk melakukan kebaikan.
“Bapak-bapak dan ibu-ibu jangan malu melakukan pemilahan sampah dari rumah. Jika tidak dilakukan sekarang kapan lagi?” ungkapnya.
Ia pu menyontohkan, di negara maju tidak ada lagi persoalan sampah. Sebab mereka melaksanakan pengolahan dan pengelolaan sampah dengan.
Tidak ada yang buang sampah sembarangan, dibuang pinggir jalan atau trotoar. Tidak ada lagi yang buang sampah ke sungai.
“Saya prihatin, trotoar yang diperuntukan pejalan kaki, dijadikan tempat pembuangan sampah,” ucapnya sambil geleng-geleng kepala.
Acep meminta agar masyarakat merubah mindset atau pola pikir teradap sampah. Pilah jual atau pilah jadikan daur ulang. Itu sangat mungkin, jika memiliki niat dan tekad kuat untuk mengelola sampah.
Selain itu, Bupati juga memberikan penghargaan Adiwiyata Raksa Buana ke SD Negeri 1 Kutawaringin, SDN Cigintung, SD Negeri Jamberama, SDN Cilayung, MI Negeri 1 Kuningan dan MTS Negeri 9 Kuningan, serta Calon sekolah Adiwiyata (CSA) Tingkat Provinsi (Raksa Persada) tahun 2021 yakni, SD Negeri Cigadung dan SD Negeri 2 bayuning. (Ali)
Discussion about this post