MAJALENGKA, (FC).- Beberapa hari belakangan, hujan sudah mulai terjadi di wilayah Kabupaten Majalengka. Salah satu dampak dari datangnya musim hujan ini adalah adanya bencana alam seperti banjir dan rawan longsor.
Dari itu masyarakat diharap waspada atas datangnya musim penghujan yang biasanya disertai petir dan angin puting beliung yang kerap kali melanda.
Menurut Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekontruksi BPBD Majalengka, Indrayanto mengatakan, bencana longsor disebabkan karena cuaca ekstrem pada musim penghujan.
Berikut adalah 18 kecamatan rawan longsor di Kabupaten Majalengka diantaranya meliputi Kecamatan Lemahsugih, Bantarujeg, Malausma, Cikijing,
Cingambul, Talaga, Banjaran, Argapura, Maja, Majalengka, Cigasong, Sukahaji, Rajagaluh, Sindang, Sindangwangi, Leuwimundin, Kasokandel dan
Kecamatan Panyingkiran.
Menurut Indra, ke-18 kecamatan tersebut, sebagian besar ada di wilayah perbukitan dan pegunungan.
“Majalengka itu kan tiga wilayah, pegunungan, perbukitan dan dataran rendah. Nah yang rawan itu di wilayah perbukitan dan pegunungan, itu yang berpotensi terjadi longsor,” kata Indra, Sabtu (23/10).
Dia menjelaskan bencana tanah longsor sangat berpotensi terjadi pada saat hujan mulai turun.
Karena pada saat itu, air hujan akan masuk kedalam retakan tanah yang kering akibat musim kemarau.
Meski saat ini sudah mulai turun hujan, namun kata dia, BPBD Majalengka belum menetapkan status siaga bencana khususnya tanah longsor.
Saat ini menurut dia, yang diwaspadai BPBD adalah munculnya angin puting beliung akibat peralihan dari musim kemarau ke penghujan. “Sekarang ini peralihan nih dari kemarau ke hujan, ini juga ada potensi bencana biasanya puting beliung, karena ada pergerakan kelembaban udara,” katanya.
Indra juga menjelaskan, bahwa selain longsor, bencana banjir juga berpotensi terjadi di sejumlah daerah di Kabupaten Majalengka. Khususnya, di wilayah utara kota angin tersebut.
Sebut saja, daerah yang langganan banjir, diantaranya Kecamatan Ligung, Jatitujuh dan Kertajati.
Namun, secara keseluruhan ada 11 kecamatan yang berpotensi banjir di Majalengka.
“Yakni, ada di Kecamatan Kertajati, Jatitujuh, Ligung, Dawuan, Kasokandel, Jatiwangi, Kadipaten, Palasah, Panyingkiran, Majalengka dan Cikijing,” bebernya.
Indra mengimbau kepada warga masyarakat Kabupaten Majalengka, untuk waspada dan siap siaga terhadap berbagai ancaman bencana pada musim penghujan tahun ini.
“Selain waspada tanah longsor dan banjir, pada musim hujan ini kami juga meminta warga untuk mengantisipasi pohon yang mudah tumbang atau patah batangnya sehingga jangan berada di bawah pohon,” imbaunya. (Munadi)
Discussion about this post