KAB. CIREBON, (FC).- Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Wasman mengatakan saat ini harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani di bawah harga pembelian pemerintah (HPP) yaitu Rp 4.070 per kilogram, karena sudah masuk musim panen.
“Harga gabah kering panen saat ini di bawah HPP yang telah ditetapkan,” kata Wasman.
Saat ini harga GKP di tingkat petani kata Wasman, yaitu Rp3.500 per kilogram, ini dikarenakan sudah memasuki musim panen raya.
Untuk itu, ketika ada rencana impor beras yang akan dilakukan menurutnya, kurang tepat karena saat ini rerata para petani sedang panen raya.
Sehingga isu impor beras, lanjut Wasman juga mempengaruhi harga gabah di pasar dan membuat para petani merasa dirugikan.
“Saat ini kita sudah mulai masuk panen raya, jadi harga juga sedang murah,” tuturnya.
Ia mengatakan bukan hanya GKP yang sedang turun harga, tapi juga gabah kering giling (GKG) juga mengalami hal serupa, di mana saat ini per kilogram hanya dihargai berkisar Rp4.500 saja.
Padahal tutur Wasman, HPP GKG yang telah ditetapkan yaitu Rp5.115 per kilogram, kondisi ini tentu membuat sulit para petani.
“Harga GKG juga di bawah HPP yang telah ditetapkan, ini menunjukkan stok beras di pasar juga sedang melimpah,” katanya.
Sementara itu rencana pemerintah pusat akan impor beras ke Indonesia belum dirasakan dampaknya bagi para petani di Kabupaten Cirebon.
Para petani menyebut untuk harga gabah dari tangan mereka hingga ke tangan para pembeli, sampai sekarang harganya masih stabil.
“Saya biasa jual untuk padi yang panennya bagus itu harganya untuk 1 kwintal Rp 350 ribu, sedangkan padi dalam kondisi tidak bagus Rp 300 ribu,” kata Sukad petani Desa Dawuan Kabupaten Cirebon kepada FC Rabu (24/3)
Sukad menambahkan harga tersebut hampir sama dengan tahun kemarin 2020, sekalipun dalam kondisi Covid-19 harganya gabah tetap stabil tidak ada perubahan.
“Jika dihitung memang masih kurang namun tetap saya syukuri,”tambah Sukad.
Sukad sebagai anggota kelompok tani di desa setempat, tidak mempersoalkan terkait rencana impor beras, mengingat dirinya termasuk ke dalam kelompok petani kecil bukan petani dengan jumlah ladangnya banyak.
Kemudian soal pupuk sendiri dalam mendukung proses tanam, sukad tidak terkendala karena ia masuk ke dalam kelompok tani yang memiliki jatah dari kelompok tani.
Hal serupa diungkapkan petani lainnya Asmad, meski sudah ramai adanya kabar impor beras belum berdampak pada harga gabah.
Sementara itu pantauan FC sendiri harga beras di warung rata-rata berkisar Rp10-13 ribu per kilogram, tergantung kualitas berasnya. (Egi/Job/FC)
Discussion about this post