MAJALENGKA, (FC).- Ratusan warga Kecamatan Sukahaji, Kabupaten Majalengka, tampak mengikuti salat istisqa, Sabtu (14/10). Salat minta hujan yang diinisiasi jajaran Forkompimcam Sukahaji tersebut digelar di Lapangan Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukahaji, Kabupaten Majalengka.
Bahkan, salat istisqa yang dilaksanakan berjemaah itu pun terlihat diikuti seluruh kalangan masyarakat Kecamatan Sukahaji dari mulai tua, muda, hingga remaja.
Seusai salat, warga tampak khusyuk mengikuti doa bersama, dan meminta agar Allah Swt segera menurunkan hujan terutama di wilayah Kecamatan Sukahaji, Kabupaten Majalengka.
Kapolsek Sukahaji, AKP Erik Riskandar, mengatakan, saat ini wilayah Kecamatan Sukahaji mulai merasakan dampak bencana kekeringan akibat musim kemarau. Misalnya, lahan pertanian dan perkebunan milik warga tidak mendapatkan pasokan air yang cukup, bahkan beberapa kolam ikan juga mulai mengering.
“Kami dari Forkompimcam langsung menyikapi fenomena tersebut, dan mengajak warga menggelar salat istisqa,” ujar Erik Riskandar saat ditemui di Lapangan Desa Tanjungsari, Sabtu (14/10).
Ia mengatakan, salat istisqa tersebut juga menjadi ikhtiar seluruh elemen masyarakat Kecamatan Sukahaji dalam menyikapi bencana kekeringan yang melanda wilayah Kabupaten Majalengka.
Pihaknya berharap, melalui salat istisqa kali ini Allah SWT segera menurunkan keberkahan melalui hujan untuk mengakhiri bencana kekeringan di wilayah Majalengka.
“Semoga doa yang kami panjatkan menjadi wasilah untuk mendatangkan hujan, dan mengatasi krisis air bersih yang dihadapi masyarakat Majalengka,” kata Erik Riskandar.
Erik pun menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Kecamatan Sukahaji yang mengikuti salat istisqa tersebut meski tidak mengalami krisis air bersih seperti wilayah lainnya.
Sebab, menurut dia, wilayah Kecamatan Sukahaji baru merasakan dampak musim kemarau dalam beberapa waktu terakhir, dan tidak separah kecamatan lainnya di Kabupaten Majalengka.
“Ini sebagai wujud kebersamaan masyarakat dalam menghadapi tantangan bencana alam kekeringan pada musim kemarau tahun ini,” ujar Erik Riskandar. (Munadi)