KOTA CIREBON, (FC).- Masa persidangan III Tahun 2022, Anggota DPRD Kota Cirebon dari Fraksi Kebangkitan Nurani, Ahmad Syauqi, menggelar reses di RW 08 Kanoman Selatan, Kelurahan Pekalipan, Kecamatan Pekalipan, Kota Cirebon, Senin (15/11) sore. Reses merupakan kegiatan untuk menyapa konstituen dan menyerap aspirasi dari masyarakat.
Pada reses tersebut, berbagai keluhan disampaikan oleh masyarakat kepada Ahmad Syauqi. Salah satu keluhan yaitu terkait dengan adanya rencana pemasangan tiang-tiang sambungan internet. Namun, pemasangan tersebut terkendala izin dari pemerintah setempat.
“Keluhan ini kami sampaikan, karena rencana pemasangan tiang sambung internet ini tidak memiliki izin. Pada saat itu, kami ditawarkan kompensasi dana Rp1 juta untuk Baperkam dan Wifi gratis selama satu tahun,” ujar Ketua RW 08 Kanoman Selatan, Adhy Gumelar.
Karena tidak memiliki izin, kata Adhy, warga RW 08 menolak rencana pemasangan tiang-tiang sambung internet karena tidak memiliki izin. Bahkan, lanjutnya, tidak hanya warga RW 08 saja yang menolak, namun warga RW 09 pun menolak pemasangan tiang internet.
“Jadi uang yang dijanjikan Rp1 juta itu Rp300 ribu untuk keamanan dan Rp700 ribu untuk kas kampung, serta Wifi gratis selama satu tahun. Tapi kami menolak rencana itu, karena tidak memiliki izin,” jelasnya.
Selain keluhan tersebut, warga juga menyampaikan terkait dana modal usaha. Karena, banyak warga RW 08 Kanoman Selatan yang ingin mengembangkan usahanya.
Menanggapi keluhan dari masyarakat, menurut Syauqi apa yang menjadi keluhan dari masyarakat menjadi catatannya. Selain itu, kata Syauqi, berkaitan dengan pembangunan rumah tidak layak huni (rutilahu), banyak warga yang menolak.
“Jadi rutilahu ini banyak warga yang menolak. Karena, hasil kualitas rumah yang dibangun tidak bagus dan cepat rusak lagi,” katanya.
Masyarakat juga, kata Syauqi, banyak yang mengeluhkan banjir saat hujan turun. Sehingga, masyarakat meminta adanya pengerukan saluran-saluran air di area setempat.
“Mudah-mudahan keluhan-keluhan dari masyarakat akan segera ditindaklanjuti, karena sudah hampir dua tahun kata warga, sudah tidak ada pengurasan saluran air. Oleh karena itu, apa yang menjadi keluhan warga disini segera terealisasi,” pungkasnya. (Agus)
Discussion about this post