KAB. CIREBON, (FC).- Kualitas beras yang disalurkan pada program bantuan sosial (Bansos) beras dikeluhkan sejumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Pasalnya pada awal penyaluran kualitas beras terbilang layak, namun pada penyaluran tahap kedua dan ketiga kualitas beras semakin buruk tak ada bedanya dengan beras pada program beras miskin (Raskin).
“Kualitas berasnya seperti beras Raskin, gak bening dan bau apek, kalau dimasak harus dicampur dengan beras yang bagus biar bisa dimakan,” ungkap salah seorang KPM yang mengaku bernama Waenah, saat menerima Bansos beras di Desa Gebang Kecamatan Gebang Kabupaten Cirebon, Rabu (23/5).
Dikatakannya, pada awal muncul program Bansos beras diakuinya kualitasnya memang sangat layak sehingga warga sangat gembira menerima bantuan tersebut, bahkan membuat iri masyarakat lain yang belum beruntung mendapatkan Program Bansos Beras tersebut.
“Seiring waktu, pada penyaluran kedua kalinya, kualitas beras menurun, namun para KPM menyadari kalau beras tersebut hanya beras bantuan murni maka cenderung tidak mempersoalkan, dengan alasan untung dapat bantuan beras,” bebernya.
Akan tetapi kondisi tersebut berlanjut pada penyaluran tahap ketiga sekarang ini, kualitas beras terlihat hitam dan bau apek, namun lagi-lagi para KPM hanya bisa diam dan menerima saja, walaupun kesannya kembali di era 1 tahun silam dengan adanya program Raskin yang hampir penerima menjual kembali ke warung beras bantuan tersebut meskipun dengan harga yang jauh dari pasaran.
“Sekarang beras terlihat hitam dan bau apek,” cetusnya.