KUNINGAN, (FC).- Usai harga cabai melambung, kini menjelang bulan ramadhan harga bahan pokok di pasar tradisional seperti bawang merah mulai merangkak naik.
Sejumlah pasar tradisional di Kuningan, saat ini harga bawang merah mencapai Rp40.000 perkilogram. Kenaikan harga bawang tersebut sudah terjadi selama hampir satu pekan.
Dampak dari naiknya harga bawang merah, tidak hanya dirasakan oleh kalangan rumah tangga, kenaikan harga bawang pun dirasakan oleh para produsen bawang goreng.
Seperti salah satu produsen bawang goreng di Desa Cilaja, Kecamatan Kramatmulya, akibat dari naiknya harga bawang merah, membuat produsen bawang goreng harus mengurangi produksi.
Menurut Fadlan, pengelola pabrik bawang goreng mengatakan, harga bawang jening birma dari Brebes, Jawa Tengah, naik hingga 40 persen dibandingkan hari biasanya.
“Kalau untuk bawang merah jenis birma yang dari Brebes, kenaikannya 30 sampai 40 persen,” ujar Fadlan, Selasa (7/3).
Akibat dari kenaikan harga tersebut, Fadlan mengaku, harus mengurangi produksi bawang goreng, bahkan bisa mencapai setengah dari biasanya.
“Biasanya dalam satu bulan itu kita bisa produksi setiap hari, kalau sekarang paling 15-20 hari produksinya,” ujar Fadlan.
Dalam satu bulan, kata Fadlan, biasanya bisa memproduksi hingga 60 ton bawang goreng, namun saat ini hanya dapat memproduksi 30 ton bawang goreng setiap bulannya.
“Setiap harinya kita bisa produksi 1,5 sampai 2 ton perharinya, kalau di totalin, dihitung sehari 2 ton kalau 15 hari berarti kita produksi 30 ton, kalau sebelum naik biasanya bisa lebih,” ungkapnya lagi.
Menurut Fadlan, harga bawang merah saat ini mencapai 16.000 perkilogram, biasanya sebelum harga naik, ia dapat membeli bawang merah dengan harga 11.000 perkilogram.
“Biasanya kita beli bawang untuk pabrik itu di grade B atau C yang aga kecil dari yang biasa dibeli konsumen dipasar, harganya sekarang ini Rp16.000,- perkilogram untuk jenis bawang dari Brebes, biasanya kita beli itu Rp11.000,- sampai Rp12.000,- perkilogramnya,” ujarnya.
Sementara, untuk mensiasati biaya produksi, Fadlan harus menaikan harga jual bawang goreng yang ia produksi.
“Sekarang kita jual bawang goreng itu dari Rp50.000,- dengan kualitas paling rendah dan Rp120.000,- dengan kualitas paling tinggi atau paling bagus, sebelumnya menjual Rp40.000,- untuk kualitas paling rendah, dan Rp100.000,- untuk kualitas paling tinggi,” ungkap Fadlan. (Ali)