KOTA CIREBON, (FC).- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Cirebon mencatat temuan uang palsu (upal) pada triwulan I/2024 sebanyak 533 lembar.
Manajer PUR BI Cirebon, Suparjo mengatakan, jumlah temuan tersebut mengalami penurunan 45 persen secara moon to moon (mtm).
Secara rerata, dalam 3 tahun terakhir, temuan upal sebanyak 2.670 lembar mengalami tren penurunan.
“Untuk 2024 sampai bulan Maret kita temukan itu 533 lembar,” ujarnya saat acara Temu Media Triwulan I/2024 di kantor BI Cirebon, Senin (1/4).
Dijelaskan, temuan upal ini tidak ada nilai nominalnya, berbeda dengan uang asli yang dihitung nominalnya.
“Kalau upal itu kita hitung lembarnya, karena uang palsu, gak ada nilainya,” kata Suparjo.
Temuan upal tersebut merupakan hasil klarifikasi perbankan, PJPUR dan penyortiran uang kertas di BI Cirebon.
Penurunan temuan upal dalam 3 tahun terakhir ini tak lepas berkat gencarnya sosialisasi ciri-ciri keaslian uang rupiah yang dilakukan BI kepada masyarakat.
“Jadi kenapa selalu turun, ya karena kita selalu masif mengadakan edukasi Cinta, Bangga, Paham Rupiah (CBPR) plus ciri-ciri keaslian uang rupiah,” tandasnya.
BI Cirebon gencar mengkampanyekan gerakan CBPR agar masyarakat paham untuk berbelanja bijak, dan cinta uang rupiah dengan mengetahui ciri-ciri keaslian.
“Nah dari situ masyarakat akan mengecek ciri-ciri keaslian uang rupiahnya,” ucap Suparjo. (Andriyana)