KUNINGAN, (FC).- Klaster keluarga menjadi efek domino ledakan kasus Covid -19 yang terjadi di Kabupaten Kuningan, meskipun Kabupaten Kuningan diberlakukan Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dari tanggal 11-25 Januari 2021 mendatang.
Kepala Pelaksana BPBD Kuningan Indra Bayu Permana menyebutkan telah melakukan perekapan dan kompilasi data dari Crisis Center atas kasus Covid -19. Data yang dikompilasikan terbagi sebelum PPKM dan seminggu setelah berjalan PPKM.
Dari data yang kita himpun, lanjut IB panggilan akrab Indra Bayu, angka penambahan kasus selama periode 1-10 Januari 2021 sebelum PPKM sebanyak 239 kasus, atau rata-rata perhari 23,90.
Kemudian untuk discarded atau yang sembuh rata-rata perhari 15,50, dan yang meninggal sebanyak 6 kasus atau rata-rata perhari 0,60.
Namun selama periode 11-18 januari 2021 atau selama pelaksanaan PPKM kasus tidak menurun siginifikan, karena untuk penambahan kasus sebanyak 209 kasus dengan rata-rata perhari 26.13.
Kemudian untuk yang sembuh rata-rata perhari ada peningkatan yaitu 37.50 dan yang meninggal juga ada penurunan sejumlah 4 kasus atau rata-rata perhari 0.50.
“Data yang kita coba kompilasikan ini sebagai bahan rencana dan langkah kegiatan PPKM agar lebih efektif,” kata IB, Selasa (19/1).
Diakui IB, klaster baru yang terus meledak yaitu dari klaster keluarga. Otomatis membuat pelaksanaan PCR atau Swab lebih massif karena kontak kerat dalam keluarga lebih banyak.
“Kebanyakan dari klaster keluarga, dari klaster ini otomatis semakin banyak kontak eratnya, sehingga semakin banyak dilakukan PCR. Dari situlah kemungkinan makin meningkat kasus beberapa hari ini,” ujar IB.
Mengenai pembukaan objek wisata yang dibuka sejak kemarin, IB mengaku tidak bisa memprediksi ledakan saat ini.
Tapi sesuai edaran yang dibuat, pihaknya tetap harus menjalankan komitmen bahwa tanggal 18-25 Januari bisa dibuka dengan syarat pengunjung dari luar kuningan wajib memperlihatkan berkas telah bebas dari Covid -19 minimal dengan pemeriksaan Swab Antigen.
“Evaluasi belum dilakukan karena baru berjalan, dan semestinya secara berjenjang dari SKPD terkait dan satgas keseluruhan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pembukaan objek wisata, dari Disporapar dan penegakan hukum,” jelas IB.
Untuk hari ini, IB menyebutkan ada penambahan untuk terkonfirmasi ada 42 orang, yang sembuh 23 orang, rapid sembuh 24 orang dan penambahan 6 orang rapid positif. (Ali)
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Kuningan Bertambah
Discussion about this post