KAB. CIREBON, (FC).- Dalam upaya meminimalisir munculnya TPS liar yang ada di desanya, Pemerintah Desa Bojonggebang, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon membangun Tempat Pembuangan Sampah (TPS) desa dengan sistem pola jemput sampah ke masyarakat oleh tim pemungut sampah yang dibentuk oleh pemdes setempat.
Kuwu Desa Bojonggebang, M Ikhwan kepada FC, Selasa (4/3/2025) menjelaskan, pola penanganan sampah di desanya dilakukan sejak jabatan kuwu sebelum dirinya memimpin, di mana saat itu memanfaatkan lubang besar di sebuah area tanah milik kas desa, di mana sampah-sampah tersebut ditimbun di lokasi tersebut.
Di tahun anggaran 2024 dirinya melakukan program pembangunan TPS agar kesan TPS desa yang ada tidak semrawut, sehingga dengan dibangunnya TPS diharapkan TPS desa menjadi tertata dan rapih serta warga yang melintas membuang sampah ke lokasi TPS desa juga tidak sembarangan asal buang, karena di TPS Desa tersebut ada kontainer bak sampah, sehingga sampah tidak asal buang.
“TPS Desa ini memang masih baru, dan sudah berjalan sejak Desember 2024, kalau kerjasama pengangkutan sampah sudah dilakukan sejak April 2024,” jelasnya.
Lanjut disampaikan Kuwu Ikhwan, TPS Desa yang dibangun dengan panjang 8 meter dan lebar 8 meter tersebut, dioperasikan oleh tim penanganan sampah yang sudah dibagi di tiap-tiap dusun, mereka keliling ke masyarakat memungut sampah dan mengumpulkannya ke TPS desa.
Menurutnya keberadaan para tim pemungut sampah ini sudah dapat meminimalisasi keberadaan sampah-sampah yang biasanya sering ditemui di beberapa titik tepi jalan di desanya, yang jika dibiarkan menjadi TPS liar. “Kami bekerjasama dengan DLH Kabupaten Cirebon, untuk melakukan pengambilan sampah dari TPS Desa Bojonggebang ke TPA Kubangdeleg, dalam sebulan antara 5-6 kali angkut,” terangnya.
Ditambahkan Kuwu Ikhwan, sampai saat ini pihaknya dalam hal penanganan sampah di desanya baru sebatas melakukan pemungutan sampah dari masyarakat untuk dipindahkan ke TPS desa dan selanjutnya dari TPS Desa diangkut oleh DLH Kabupaten Cirebon untuk dibuang ke TPA Kubangdeleg.
Kedepan pihaknya menginginkan agar pengelolaan sampah yang ada di desanya bukan sebatas pungut dan buang saja, namun juga bagaimana menciptakan sampah bisa menjadi nilai ekonomis dan penghasilan bagi warga, namun hal itu perlu dipersiapkan salah satunya dengan menyiapkan sarana dan prasarana prnunjang seperti mesin pemilah sampah, mesin pres dan lainnya.
“Kami ingin ke depan TPS desa ini bisa membuat sampah menjadi bernilai ekonomis, namun hal itu harus dibarengi dengan kesiapan peralatan untuk mendukung program tersebut Insya Allah ke depan akan kita anggarkan untuk mesin pemilah sampah,” ungkapnya. (Nawawi)
Discussion about this post