MAJALENGKA, (FC).- Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) menargetkan Kabupaten Majalengka menjadi lumbung jagung di Jawa Barat.
Asintel Kasad, Mayor Jenderal TNI Drajad Brima Yoga, mengakui, potensi pertanian jagung di Kabupaten Majalengka cukup besar termasuk di Desa Cihaur, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka.
Bahkan, Yayasan Persada Akmil 92 bekerja sama dengan kelompok tani (poktan) untuk menggarap sekitar 300 hektare lahan pertanian di Desa Cihaur meski yang baru digarap 60 hektar.
“Kami juga memberikan bantuan sumur bor dalam program TNI AD Manunggal Air di Desa Cihaur,” kata Drajad Brima Yoga saat ditemui usai panen raya di Desa Cihaur, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka, Senin (5/8) kemarin.
Ia mengatakan, sumber air tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat yang selama ini mengandalkan sungai Cisuluheun. Padahal, debit air sungai Cisuluheun tergolong minim, dan lebih banyak digunakan untuk mengairi areal persawahan di Desa Cihaur yang selama ini bersifat tadah hujan.
“Kami berharap, setelah adanya sumur bor ini, air dari sungai digunakan sepenuhnya untuk areal persawahan, sehingga meningkatkan intensitas panennya,” ujar Drajad Brima Yoga.
Selama ini, sawah tadah hujan di Desa Cihaur hanya melaksanakan musim tanam sekali dalam setahun, dan setelah sumur bor digunakan bisa dipanen menjadi dua kali pertahun. Ia menyampaikan, potensi Majalengka menjadi lumbung jagung di Jawa Barat juga terlihat dari hasil panen yang mencapai 7,8 ton per hektare nya.
Pihaknya pun menggandeng Kementerian Pertanian (Kementan) RI untuk memberi bantuan benih hingga alat mesin pertanian (alsintan) demi meningkatkan hasil panennya.
“Kami menargetkan hasil panen dari lahan jagung di Desa Cihaur yang proses penggarapannya didampingi Yayasan Persada Akmil 92 meningkat hingga delapan – sembilan ton per hektare,” kata Drajad Brima Yoga. (Munadi)