KAB. CIREBON, (FC).- Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Desa Sindangmekar Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon, Ade Irawan, merupakan sosok yang baik dan sering membantu keluarga dan rekannya, baik itu di Indonesia ataupun Korea Selatan.
Bahkan Ade ini salah satu tulang punggung keluarga setelah kedua orang tuanya meninggal satu tahun lalu.
“Adik saya ini tulang punggung keluarga dan ringan tangan untuk membantu orang lain,” ujar Kakak kandung Ade Irawan, Rahmatullah (36) di rumah duka, Senin, (6/5).
Menurut Rahmat, adiknya yang tewas dianiaya oleh TKI lainnya di Korea Selatan, alami sejumlah luka tusuk. Terdapat tiga tusukan yang dialami oleh korban.
“Ada tiga tusukan senjata tajam, yang mengenai tubuh adik saya,” kata Rahmat.
Ia menyebut luka tusuk yang diderita oleh korban yaitu berada pada bagian bawah ketiak, bagian punggung, dan bagian dada.
Menurut keterangan yang didapatkan, Rahmat menyebut, kematian adiknya itu lebih banyak dikarenakan luka senjata tajam di bagian bawah ketiak.
“Karena tusukan itu, sampai merusak pembuluh arteri,” jelas Rahmat.
Ia sendiri tidak mengetahui kronologi lengkap dari peristiwa tersebut, namun berdasarkan informasi yang ia terima, adiknya diserang menggunakan senjata tajam dari bagian belakang.
Selain adiknya, rekan adiknya yang bernama Sigit juga mendapatkan luka tusuk dalam peristiwa itu. Sigit sendiri saat ini sedang mendapatkan perawatan di rumah sakit.
“Sigit mengalami luka tusuk di punggung, namun selamat,” jelas Rahmat.
Rahmat menuturkan jenazah adiknya tiba di Indonesia pada Sabtu Malam, 4 Mei 2024. Sedangkan pemakamannya dilakukan pada Minggu, 5 Mei 2024.
Sebelumnya Ade Irawan TKI asal Cirebon Jawa Barat tewas setelah mendapatkan penganiayaan yang dilakukan oleh sesama TKI di Korea Selatan. Ia dkeroyok oleh lima orang TKI dan meninggal karena luka senjata tajam. (Ghofar)
Discussion about this post