KOTA CIREBON, (FC). – Di hari Hari Ulang Tahun (HUT) ke 25 tahun, PT PG Rajawali II membuat terobosan baru untuk meningkatkan produktivitas para petani.
Salah satu caranya yaitu dengan pembenahan kemitraan dengan para petani tebu, hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Perusahaan PT PG Rajawali II, Ahmad Syukri Jati.
Dirinya juga menjelaskan, regulasi dari pemerintah mempengaruhi produktivitas para petani tebu. “Mulai dari regulasi hingga naik turunnya harga gula nasional merupakan aspek yang mempengaruhi produktivitas para petani,” tuturnya kepada FC, Minggu (29/8).
Hal tersebut juga mengakibatkan, banyaknya lahan yang semula untuk menanam tebu dialihfungsikan ke tanama lain.
“Hal itu juga membuat pasokan ke pabrik gula menurun,” jelasnya.
Dari hal tersebut, PT PG Rajawali II mengubah pola kemitraan dengan para petani tebu, demi meningkatkan kembali produktivitas gula.
Salah satunya adalah dengan memberikan bantuan pendanaan yang berkerja sama dengan perbankan, dengan memberikan bunga yang rendah.
“Akhirnya banyak petani yang tertarik untuk ikut kemitraan ini,” jelasnya.
Dengan kemitraan tersebut, Ahmad Syukri Jati melanjutkan, PT PG Rajawali II bisa mengolah sendiri lahan tebu, yang bermitra dengan petani maupun masyarakat.
Dirinya pun menargetkan hasil panen tahun 2021 ini bisa mencapai 57 ribu ton.
“Per Agustus sekarang sudah mencapai 34 ribu. Kita optimis untuk mencapai target,” harapnya.
Ahmad Syukri Jati menjelaskan, apa yang dilakukan ini merupakan upaya untuk bangkit dari melesunya industri gula, terutama di wilayah Ciayumajakuning.
Untuk itu, memasuki usianya yang ke 25 tahun, PT PG Rajawali II memiliki tema bangkit dan berbenah.
Dan salah satu bentuk implementasi dari bangkit dan berbenah tersebut, adalah dengan meningkatkan kualitas dalam diri, seperti SDM.
Dan juga, menggandeng para petani tebu agar mau meningkatkan kualitas panen tebunya.
“Kita akan berbenah. Karena selama ini kita merugi dan banyak hutang. Kita ingin bangkit,” tutupnya. (Sakti).