KAB. CIREBON, (FC).- Kasus Demam Berdarah (DBD) di wilayah Kecamatan Astanajpura Kabupaten Cirebon sejak Januari hingga April tercatat ada 39 kasus. Tiga kasus di antaranya meninggal dunia di bulan April.
Pihak pemerintah kecamatan, pemdes, puskesmas, koordinator wilayah (korwil) pendidikan, dan elemen masyarakat akan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan melakukan menguras, menutup, menyingkirkan atau mendaur ulang (3M) sekaligus pemberian abate secara serentak di seluruh desa yang ada di Kecamatan Astanajpura pada Jumat (26/4) mendatang.
Camat Astanajapura, Suharto mengungkapkan, pasca terjadinya ada tiga pasien DBD di wilayah Kecamatan Astanajapura yang meninggal, pihaknya bersama Muspika, Pemdes dan Puskesmas segera melakukan rapat koordinasi untuk penanganan agar DBD di wilayah Kecamatan Astanajapura bisa segera diantisipasi.
Menurutnya, dari hasil rakor yang digelar akan segera dibuatkan Call Center di masing-masing desa, agar setiap ada temuan kasus langsung bisa diketahui dan dilakukan penanganan oleh pihak puskesmas, selain itu juga dalam rakor tersebut akan gencar melakukan sosialisasi terkait pencegahan DPD dengan melakukan PSN dan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),
“Jumat besok kita akan melakukan PSN dan sosialisasi PHBS secara serentak di seluruh desa yang ada di Kecamatan Astanajapura,” paparnya, Rabu (24/4).
Sementara, Kepala Puskesmas Sidamulya, Poedjo Nugroho menjelaskan, wilayah kerja puskesmas di Kecamatan Astanajapura ada dua puskesmas yakni Puskesmas Sidamulya dan Puskesmas Astanajapura, dari hasil laporan awal Januari hingga sekarang, di wilayah kerja Sidamulya terdapat sebanyak 29 yang terpapar DBD dan di puskesmas dilaporkan ada sebanyak 15 yang terpapar, sehingga total ada 39 orang.
Kata Nugroho, pada bulan April ini ada 3 penderita DBD yang meninggal, dua anak-anak dan satu orang dewasa yang semuanya berasal di wilayah kerja Puskesmas Sidamulya. Pihak puskesmas ketika mendapatkan laporan langsung terjun ke lapangan sekitar penderita dalam upaya pencegahan penyebaran penyakit Demam berdarah (DBD).
Petugas puskesmas turun melakukan kegiatan PE (Penyelidikan Epidemiologi) DBD. Kegiatan PE juga dilakukan dalam rangka menindaklanjuti adanya laporan dari masyarakat, dalam PE tersebut juga sekaligus melakukan PSN dan pemberian serbuk abate ke warga sekitar penderita positif DBD.
“Yang menyatakan KLB adalah dari Dinkes, yang akan melaksanakan fogging juga dari Dinkes, kita dari Puskesmas hanya melaporkan,” terangnya. (Nawawi)