MAJALENGKA, (FC).– Politisi senior PDI Perjuangan, Sutrisno angkat bicara soal mundurnya tiga orang pengurus Taruna Merah Putih (TMP) Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. ia pun menegaskan, bahwa hengkangnya ketiga pengurus TMP Majalengka itu tidak akan berefek pada kekuatan partai.
Kendati demikian, ia pun menyangkan yang dilakukan beberapa orang pengurus DPC TMP Majalengka itu. Karena menurut dia, mereka salah alamat, bahkan tidak mengindahkan etika saat mendatangi kantor DPC PDI Perjuangan Majalengka.
“Tidak memberikan pemberitahuan, mestinya kan diserahkan identitas, KTA diserahkannya bukan ke DPC PDIP, mestinya kan ke TMP. Baru TMP menyampaikan ke DPC PDIP,” ujar Sutrisno, Selasa (23/1).
Dalam kesempatan tersebut, mantan Bupati Majalengka dua periode itu, juga kembali menegaskan, bahwa mereka datang bersama tiga pengurus TMP itu, bukan kader partai.
“Yang hadir kan bukan kader TMP, bukan kader partai. Kalau kader, yang diserahkan kan identitas, bukan rompi. Kalau rompi kan bisa dibeli di mana-mana,” kata anggota DPR RI dari Fraksi PDIP ini.
Kendati demikian, Sutrisno memastikan bahwa di Kabupaten Majalengka, partai PDI Perjuangan tetap kondusif. Bahkan, juga tidak akan memengaruhi perolehan suara PDI Perjuangan di Pemilu 2024.
“Saya pastikan, di Majalengka partai kondusif. Bahkan, saya juga pastikan mundurnya tiga orang tersebut tidak akan memengaruhi suara partai maupun kondisi politik PDIP di Majalengka,” katanya.
Selain itu, Sutrisno juga meyakini, bahwa perolehan suara PDI Perjuangan, khususnya di Kabupaten Majalengka, pada Pemilu 2024 bakal bertambah dibanding Pemilu 2019.
“Sebagai sosok yang pernah membesarkan PDIP di Kabupaten Majalengka, saya menyakini suara PDIP pada Pemilu 2024 akan bertambah, Insyaallah,” ucapnya.
Sutrisno bersama Ketua DPC PDIP Majalengka, Karna Sobahi pun telah mengarahkan kader hingga simpatisan PDIP dan relawan di Kabupaten Majalengka untuk tetap bersatu dan menjaga kekuatan dalam menghadapi Pemilu 2024.
“Kami optimistis masyarakat Kabupaten Majalengka tetap akan memilih PDIP, sehingga akan menjadi partai politik yang meraih kursi terbanyak di DPRD Kabupaten Majalengka. Begitu juga untuk memenangkan Ganjar-Mahfud di Pilpres,” jelasnya.
Sementara itu, menyikapi hal tersebut, Ketua DPC PDIP Kabupaten Majalengka bakal menempuh sejumlah langkah setelah mundurnya tiga orang dari salah satu organisasi sayapnya, yakni TMP.
“Langkah pertama, yang bakal kita tempuh ialah melalui mekanisme organisasi, yakni melaporkannya ke DPP PDI Perjuangan,” kata Bupati Majalengka periode 2018-2023 ini.
Pasalnya menurut dia, bahwa pelaporan ke jajaran DPP tersebut, juga dimaksudkan untuk meluruskan isu yang beredar mengenai orang-orang yang menyatakan mundur ialah para kader PDIP.
“Padahal, bukan, mereka yang mundur itu hanya tiga orang pengurus TMP, salah satu organisasi sayap PDIP, sehingga bukan kader partai,” ujar Karna Sobahi.
Selain itu, kata dia, bahwa DPC TMP Kabupaten Majalengka juga bakal membuat laporan serupa yang disampaikan secara berjenjang ke jajaran DPP TMP.
“Laporan itu dibuat untuk menjelaskan duduk perkara yang sebenarnya di lapangan ke DPP PDIP dan TMP sehingga tidak menimbulkan persepi yang salah,” imbuhnya.
Ia pun memastikan, bahwa saat ini baik kader PDIP maupun kader TMP tetap kokoh dan solid untuk memenangkan dalam pertarungan pesta demokrasi pada Pemilu maupun dalam menyongsong Pilkada 2024.
Sementara itu, Ketua DPC TMP Kabupaten Majalengka, Sabungan Simatupang menegaskan komitmennya pada PDIP dan menyatakan kesiapannya untuk menjalankan perintah serta tugas yang diberikan oleh partai. Menurutnya, bahwa TMP Majalengka pun akan tetap berkomitmen untuk mendukung Ganjar-Mahfud MD dalam Pilpres dan seluruh agenda politik yang akan ditugaskan oleh PDIP.
“Kami nyatakan dengan tegas bahwa TMP Majalengka tegak lurus dengan DPC PDIP Majalengka mendukung Ganjar-Mahfud MD menjadi presiden,” jelasnya. (Munadi)