KAB. CIREBON, (FC). – Balita asal Desa Wargabinangun Kecamatan Kaliwedi, Kabupaten Cirebon yang hilang sejak Kamis sore (28/1) kemarin, NS (2,5) akhirnya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.
Jasad balita nahas itu ditemukan warga Desa Jagapura, Kecamatan Gegesik mengapung diantara sampah di sungai Balad pada Sabtu (30/1) sekira pukul 16.30 WIB.
Kapolsek Gegesik AKP Sayidi membenarkan adanya penemuan mayat balita di Desa Jagapura.
Menurutnya, mayat balita ditemukan oleh seorang petani yang pulang dari sawah. Temuan tersebut, kata Sayidi, langsung dilaporkan kepada aparat desa setempat.
“Kebetulam masyarakat dan aparat desa setempat sudah mengetahui adanya anak hilang di desa wargabinangun. Sehingga langsung menghubungi aparat desa wargabinangun dan Polsek Gegesik,” ujar Sayidi.
Dijelaskan Sayidi, setelah mendapat laporan dirinya langsung bergegas ke lokasi kejadian. Orang tua balita yang juga ada di lokasi mengakui sosok mayat tersebut adalah anaknya.
Sehingga mayat langsung dibawa ke rumah duka untuk dikebumikan. “Tidak ada tanda-tanda penganiayaan pada korban. Kemudian mayatnya langsung dibawa ke rumahnya,” paparnya.
Sementara itu, Kaur Pemerintahan desa Wargabinangun Buradi mengatakan, jasad balita tersebut ditemukan masyarakat desa Jagapura mengapung diantara tetumpukan sampah.
Menurut Buradi, dirinya mendengar kabar ditemukannya jasad balita tersebut dari media sosial yang diposting masyarakat Jagapura.
Dari postingan tersebut, kata Buradi, dirinya memastikan jasad tersebut adalah warganya yang sudah dicari-cari selama tiga hari.
“Saya yakin itu anak yang kita cari, karena dalam media sosial itu disebutkan balita. Jadi jam 5 sore saya langsung membawa ambulan desa ke Jagapura,” kata Buradi, kemarin.
Setelah sampai di lokasi, lanjut Buradi, ia mendapati jasad balita sudah membengkak dan kulitnya mengelupas. Bahkan, wajahnyapun sudah sulit dikenali.
Namun, berbekal ciri-ciri pakaian seperti disampaikan pihak keluarga, ia memastikan bahwa jasad tersebut adalah NS yang telah hilang sejak Kamis lalu.
“Ciri-cirinya kan pakaiannya bergambar boneka. Dan jasad yang ditemukan itu ciri-cirinya sama, memakai pakaian bergambar boneka. Ciri-ciri lainnya kata keluarganya itu pusernya bodong, dan setelah dilihat, benar pusernya bodong,” kata Buradi.
Jasad balita tersebut, sambung Buradi, langsung dievakuasi dan dilakukan proses penguburan malam itu juga. Lebih jauh ia menjelaskan, kronologis awal hilangnya balita yang diterima, pihaknya masih simpang siur.
Kabar yang santer beredar, balita nahas tersebut keluar dari rumah pada Kamis pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Kemudian, sekira pukul 13.00 WIB balita sudah ada di rumahnya lagi.
Buradi menyebut, kepergian kembali balita setelah ada di rumah saat itu tidak diketahui kedua orang tuanya, F dan K. Karena, baik F maupun K saling menduga bahwa anaknya sedang bersama salah satu dari keduanya.
“Istrinya mengira NS sedang bersama bapaknya, sedangkan bapaknya juga mengira NS sedang bersama ibunya,” paparnya.
Setelah diketahui NS tidak bersama kedua orang tuanya, masyarakat setempat langsung digegerkan dengan hilangnya anak tersebut.
Pemdes setempat bersama masyarakat langsung melakukan pencarian, termasuk mencarinya disepanjang sungai Balad hingga ke wilayah Kecamatan Gegesik.
Bahkan, agar pencarian membuahkan hasil, Pemdes setempat sempat menutup pintu air sungai tersebut hingga air sungai nyaris kering.
“Dari Kamis sampai jumat sungai itu dikeringkan selama sehari semalam, dan kami menyisir sungai sampai ke Jagapura tapi tetap tidak ditemukan,” ucapnya. (Ghofar)
Discussion about this post