KAB. CIREBON, (FC).- Demi memutus mata rantai penyebaran virus corona di desa Trusmi Kulon Kecamatan Plered. Camat Plered, Hardomo berencana akan memberlakukan pembatasan sosial berskala mikro (PSBM) di wilayah desa Trusmi Kulon beserta desa penyangga lainnya.
“Rencana kita akan memberlakukan PSBM ini dikarenakan imbas dari adanya 16 warga Trusmi Kulon yang terkonfirmasi positif Covid-19,” kata Hardomo saat memberikan keterangan kepada sejumlah wartawan, Minggu (26/7).
Dijelaskan Hardomo, sebelum pemberlakukan PSBM di Kecamatan Plered tersebut pihaknya akan melakukan rapat koordinasi dengan desa-desa yang terkena imbas serta dengan pihak-pihak terkait lainnya.
“Tentu untuk mencari teknisnya seperti apa. Secepatnya kita gelar dan kita juga sudah minta kepada warga di desa itu untuk tidak bepergian terlebih dahulu guna mencegah terjadinya penyebaran lebih luas,” katanya.
Meskipun demikian, Hardomo menyebut akan adanya kesulitan dalam melakukan penerapan PSBM. Pasalnya, ada beberapa desa lainnya yang hanya memiliki satu akses jalan saja sehingga tidak dimungkinkan untuk melakukan penutupan secara permanen.
“Total ada enam desa yang aksesnya menggunakan jalur itu. Kita akan kumpulkan semuanya untuk mencari solusi terbaik,” tambah Hardomo.
Disinggung mengenai pelayanan di Desa Trusmi Kulon dimana sebanyak lima orang perangkatnya terkonfirmasi positif, Hardomo menegaskan pihaknya akan melakukan musyawarah denagn pihak terkait seperti perangkat desa lainnya dan juga BPD.
“Pelayanan saya rasa harus tetap berjalan. Disekitar balai desa ada GOR dan itu bisa dijadikan pelayanan sementara. Tetapi, nanti kita sampaikan lebih jelas setelah ada rapat dan sementara kantor desa Trusmi Kulon ini kita tutup dan akan dibersihkan terlebih dahulu,” ungkapnya.
Lebih jauh, Hardomo menyebut pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon dalam kaitan pemenuhan kebutuhan pangan keluarga pasien Covid-19. “Kita sudah koordinasi dan BPBD siap menyediakan makan utuk keluarga pasien. Kalau hal tersebut kita sudah tidak repot,” tutupnya. (Ghofar)