KAB. CIREBON, (FC).- Ketua Asosiasi Petani Garam Seluruh Indonesia (Apgasi) Wilayah Jawa Barat, M. Taufikkurahmin, menyayangkan pernyataan yang dilakukan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Cirebon, Abraham Mohammad di salah satu media terkait kinerja Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Cirebon.
Menurut Taufik, yang menilai kinerja seorang kepala dinas/badan adalah bupati yang mengangkat dan merotasi seorang pejabat setelah mendapatkan penilaian dari Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) yang dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda).
“Jabatan kepala dinas dengan kepala dinas dalam sebuah pemerintahan adalah satu level, sehingga tidak berhak menilai satu sama lain apalagi dimuat di media. Yang berhak menilai adalah bupati sebagai user, dan Baperjakat yang menilai seorang pejabat melalui mekanisme yang ada,” kata Taufik melalui telepon selulernya, Jumat (30/12) lalu.
Dijelaskannya, kalaupun Abraham ingin memberikan masukan kepada Kepala Bappelitbangda datang ke kantor Bappelitbangda kemudian diskusikan apa yang harus dibenahi. Keduanya adalah sesama pejabat di lingkungan pemerintahan Kabupaten Cirebon lebih mudah untuk berkomunikasi.
“Kalau bicara di media, orang akan menilai ada apa? Keduanya kan selevel. Lebih elok kalau Pak Abraham mau mengkritisi kinerja Pak Dangi datang ke Kantor Bappelitbangda berikan masukan – masukan agar kedepan lebih baik dalam perencanaan,” ujarnya.
Terkait usulan Dangi soal alokasi anggaran segar di program garam, tambah Taufik, adalah langkah besar untuk memajukan petani garam yang saat ini tidak di perhatikan oleh pemerintah daerah. Bertahun – tahun petani garam selalu merugi karena harganya selalu dibawah harga produksi.
“Apa yang diusulkan Pak Dangi untuk petani garam sangat bagus, hingga saat ini kan petani garam tidak pernah mendapatkan program yang khusus dari pemerintah daerah. Sementara setiap tahun petani garam selalu merugi karena harganya selalu dibawah haraga produksi,” paparnya.
Kabupaten Cirebon lanjut Taufik, kesejahteraan petani garamnya pernah sejajar dengan petani di wilayah lain. Ketika ada usulan dari Dangi terkait alokasi anggaran di program garam tentu disambut baik oleh petani garam. Justru program ini yang akan membangkitkan petani garam untuk lebih baik lagi menghasilkan produksi garam.
“Bagi petani garam alokasi anggaran di program garam adalah angin segar. Semoga dengan adanya program tersebut kehidupan petani garam akan lebih sejahtera,” pungkasnya. (Bagja)
Discussion about this post