KOTA CIREBON, (FC).- Seorang anak perempuan yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) mengaku, menjadi korban pencabulan yang dilakukan oleh gurunya sendiri berinisial FB.
Menurut pengakuan korban, FB mengirimkan pesan melalui WhatsApp, yang mengajak dirinya untuk jalan-jalan. Korban yang masih polos mengiyakan ajakan guru berstatus honorer tersebut.
“Di WA ngajak jalan-jalan, saya tanya mau kemana, dijawab terserah mau kemana,” ucap korban, Rabu (6/3).
Korban awalnya diajak jalan-jalan ke daerah Grongong, Kabupaten Cirebon. Karena terlalu jauh, ajakan tersebut ditolak.
Kemudian, akhir Februari, FB kembali mengajak untuk keluar rumah dan dibawa ke sebuah tempat kos.
“Saya dijemput, gak tau kalau ternyata dibawa ke tempat kos di sekitar Jl Pemuda. Awalnya cuma ngobrol, terus dibawa masuk ke dalam kamar,” ungkapnya.
FB lanjut korban, melakukan tindakan tidak senonoh di dalam kamar kos, dan mengancam untuk tidak bercerita kepada siapapun. Kemudian, korban memberanikan diri menceritakan kejadian tersebut ke teman terdekatnya. Lalu cerita itu, diteruskan kepada orangtuanya.
Korban juga bercerita, bukan hanya dirinya yang pernah diajak oleh FB. Namun ada temannya juga yang berbeda kelas yang pernah diajak jalan-jalan.
Sementara ibu korban, membenarkan kejadian ini pertama kali diketahui orang tua setelah anaknya datang ditemani beberapa temannya.
“Pulang sekolah, bawa teman-temannya. Di situ didampingi untuk bercerita. Akhirnya disampaikan kejadian itu, dan itu membuat saya terpukul,” ujar ibu korban.
Atas kejadian itu, orang tua korban, ingin pelaku dihukum seberat-beratnya. Mereka juga sudah laporan ke polisi.
“Biar cepat diproses, pelaku ditangkap. Hukumannya yang berat,” tegasnya.
Sementara Herman, salah seorang warga sekitar rumah korban, meminta tindakan tegas dari aparat penegak hukum, terkait kasus pencabulan ini.
“Untuk pihak sekolah, jangan menutupi kasus ini. Karena ini masalah pelecehan seksual dengan korban anak dibawah umur. Kepala Dinas Pendidikan juga harus mengambil tindakan terhadap oknum guru tersebut. Jangan sampai nanti warga yang bertindak,” tandasnya. (Agus)