KOTA CIREBON, (FC).- Panwascam Pekalipan menindaklanjuti dugaan pelanggaran kampanye di lingkungan sekolah. Yang diduga ada peran dari orang dewasa yang mendorong siswa membagikan selebaran di dalam sekolah.
Ketua Panwascam Pekalipan Agus Rahmat mengatakan, pihaknya telah mendatangi orangtua siswa salah satu SD Negeri di Kecamatan Pekalipan, yang anaknya menerima satu pamflet berisi visi misi dari salah satu Paslon Walikota Cirebon. Dan satu stiker yang dipesankan kepada siswa SD tersebut untuk di tempelkan di rumahnya.
“Betul, kita datangi orangtua siswa yang menerima pamflet dan stiker. Kita meminta keterangannya terkait apa saja yang terjadi ketika anaknya menerima barang tersebut,” jelasnya, Selasa (29/10).
Dijelaskannya, langkah ini sebagai langkah penelusuran awal. Selanjutnya pihaknya akan meminta keterangan dari Kepala Sekolah maupun Wali Kelas SD Negeri tersebut, sampai kepada orangtua siswa yang menitipkan pamflet dan stiker kepada anaknya, untuk dibagikan kepada teman-teman sekelasnya.
“Belum dapat disimpulkan, apakah terjadi pelanggaran kampanye atau tidak. Ini baru langkah awal memintai keterangan. Untuk selanjutnya juga bisa saja kami akan memanggil tim kampanye dari paslon bersangkutan,” imbuhnya.
Pihaknya, lanjut Agus, meminta pamflet dan stiker sebagai barang bukti, guna melengkapi laporan dan proses selanjutnya.
“InsyaAlloh, besok kami akan mintai keterangan juga kepala sekolah dan wali kelasnya,” imbuhnya.
Sementara itu, Ramdani orangtua siswa yang menerima pamflet dan stiker menceritakan, selepas pulang sekolah pada Senin (28/10), anaknya menyerahkan pamflet dan stiker dari ketua kelasnya. Katanya agar stiker itu dipasang di rumah.
“Tentunya saya kaget, masa di SD kelas 2 lagi, ada yang membagikan pamflet dan stiker. Kalaupun si anak ini disuruh oleh orangtuanya untuk membagikan, saya rasa gak pantas juga,” tuturnya.
Ditegaskannya, bilamana orangtua siswa mau menghimpun dukungan untuk salah satu paslon, bukan di sekolah tempatnya. Bisa di café, rumah makan atau gedung lain, yang penting bukan di sekolah.
“Tadi, katanya ada dari pihak sekolah yang mau klarifikasi. Ya silahkan saja, saya akan hadapi. Dan kalau anak saya terkena imbas negatif karena hal ini, saya pun tidak akan tinggal diam,” tegasnya. (Frans)
Discussion about this post