INDRAMAYU, (FC).- Sidang Paripurna pengesahan hak interpelasi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Indramayu diwarnai kericuhan, bahkan nyaris terjadi adu jotos antara anggota DPRD, Senin (31/1)
Sidang Paripurna yang berlangsung di gedung utama DPRD Indramayu itu awalnya berjalan aman dan kondusif.
Kemudian memanas dan dihujani Interupsi, sehingga sidang Paripurna tidak kondusif.
Kericuhan tersebut berawal saat anggota DPRD Indramayu dari Fraksi PDI Perjuangan melakukan interupsi usai dibacakannya usulan 41 hak interpelasi anggota DPRD Indramayu untuk eksekutif pada saat sidang paripurna.
Dalam kesempatan itu, anggota Fraksi PDIP Indramayu, Rohman meminta kepada pimpinan sidang mempertanyakan mengenai aturan dalam usulan Hak Interpelasi anggota DPRD.
“Ijin pimpinan, saya bertanya kepada pengusul atau salah satu pengusul hak interpelasi,” ungkapnya
Interupsi tersebut pun kemudian disanggah anggota DPRD dari Fraksi Golkar Indramayu, Eddy yang menyarankan agar ijin bertanya anggota DPRD ditanggapi pengusul melalui Fraksinya.
“Jadi tidak ditujukan perorangan anggota,” ungkapnya.
Interupsi itu kemudian ditanggapi lagi oleh anggota DPRD Indramayu fraksi PDIP, Rohman.
Kondisi ini pun menimbulkan reaksi sejumlah Anggota DPRD Indramayu yang lainya pada saat itu hadir, hingga kemudian menjadi perdebatan yang panjang saat jalanya sidang paripurna.
Adanya perdebatan itu, anggota DPRD yang hadir meminta pimpinan DPRD untuk melanjutkan agenda sidang Paripurna yakni meminta Pimpinan DPRD mengesahkan usulan Hak Interpelasi anggota DPRD.
Akan tetapi, permintaan itu tidak berjalan mulus, hingga kemudian salah satu anggota DPRD Indramayu bangun dari tempat duduknya dan maju ke depan untuk menertibkan jalannya sidang paripurna.
“Pimpinan ini bisa mengusir dan bisa menertibkan siapapun, kasih kesempatan bagi yang lainya, ” ungkap Rojak Anggota DPRD Indramayu dari Fraksi Golkar dengan lantang
Kondisi ini pun, membuat anggota Fraksi PDIP, Rohman tidak terima dan langsung menyambangi tempat duduk anggota DPRD dari fraksi Golkar dan kemudian nyaris terjadi adu jotos. Beruntung aksi tersebut kemudian dilerai oleh anggota Dewan lainnya.
Sebelumnya, Fraksi PDIP Indramayu menyatakan walk out dari sidang paripurna karena usulan untuk menskors sidang paripurna tidak disepakati, akan tetapi 7 dari anggota Fraksi PDIP, satu anggota tetap berada didalam sidang Paripurna.
Ketua DPRD Indramayu, Syaefudin mengatakan terjadinya adu mulut dan kericuhan dalam sidang paripurna DPRD ini suatu hal yang biasa.
“Itu biasa dinamika, belum ada pelemparan kursi,” ungkapnya. (Agus)
Discussion about this post