KAB. CIREBON (FC).- Pemilihan Kuwu (Pilwu) serentak 2023 Kabupaten Cirebon telah usai dilaksanakan dan ada sekitar 60 persen lebih kuwu petahana yang tumbang, namun demikian masih banyak cara untuk membangun desanya. Dalam kontestasi pilwu kalah maupun menang dalam berdemokrasi menjadi hal yang lumrah dan harus siap dihadapi dengan bijak.
Sedangkan bagi kuwu yang baru, tugas berat sudah menanti, untuk bagaimana bisa merangkul seluruh elemen masyarakat dalam melaksanakan roda pemerintahan maupun membangun desa.
Hal tersebut dikatakan Sekretaris Forum Komunikasi Kuwu Cirebon (FKKC), Ahmad Hudori yang juga salah seorang kuwu petahana Desa Cibogo, Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon yang kembali terpilih untuk periode 2023-2029 saat di temui di kediamannya, belum lama ini.
Selain itu, dikatakan pria yang akrab disapa Ahud. Bagi petahana yang belum beruntung untuk tetap melaksanakan tugas pemerintahan hingga masa jabatan berakhir pada Desember 2023 mendatang, pasalnya hal tersebut sudah sesuai dengan aturan yang ada.
“Dalam aturan, masa jabatan kuwu hingga Desember. Salah satunya, dengan tetap memberikan pelayanan masyarakat dan membangun desa, hingga masa jabatan berakhir,” paparnya.
Dijelaskan Ahud, pelaksanaan Pilwu di tiap desa yang melaksanakannya dapat berjalan dengan tertib, damai dan aman, serta telah menghasilkan pemimpin di desa masing-masing sesuai pilihan dari masyarakat desa setempat.
“Kami ucapkan selamat pada kuwu yang terpilih masa bakti 2023-2029,” katanya .
Petahana yang terpilih kembali ini menjelaskan, dalam demokrasi tak lepas dari menang dan kalah.
Sehingga diperlukan lapang dada bagi siapapun yang mengikuti pesta demokrasi tersebut.
“Kalah-menang hal yang biasa dalam pemilihan, namun yang luar biasa bisa menerima kekalahan itu sendiri, dan ini diperlukan kesiapan lahir dan batin masing-masing calon,” jelasnya.
Dirinya mengaku prihatin, dengan terus menurunnya petahana yang terpilih kembali saat pilwu serentak.
“Di 2021 lalu, kisaran 33 petahana yang terpilih kembali dan tahun ini 65 calon kuwu dari petahana yang maju lagi, namun kisaran 21 yang terpilih,” ujarnya.
Ahud mengharapkan, para kuwu yang terpilih agar dapat menjaga marwah dan kehormatan kuwu. Bagi yang belum terpilih, jangan patah semangat untuk membangun desa, pasalnya membangun desa tidak harus menjadi kuwu. “Kita hanya bisa berusaha, Allah yang menentukan. Tentunya, Allah memiliki jalan terbaik bagi umatnya,” pungkas Ahud. (Nawawi)