KUNINGAN, (FC).- Pameran Utama Kuningan Biennalle menapilkan tajuk “Niaga” ini menunjukkan bagaimana para seniman sangat jeli dalam memandang dinamika sosial masyarakat Kuningan.
Hal ini diungkapkan Sekda Kuningan Dian Rachmat Yanuar saat membuka pameran Biennale, bertempat di Gedung Kesenian Raksawacana. Sabtu (11/9).
Dian mengatakan, gagasan niaga memiliki daya tarik sebagai awalan berangkat menemukan potensi dan kemungkinan transaksi lain seperti pengetahuan, pengalaman juga pikiran disamping tentang transaksi ekonomi.
Seperti diketahui, hampir 30% penduduk Kuningan berurbanisasi ke kota dan banyak yang menjadi pedagang di kota-kota besar.
Selain itu, Dian juga menyebutkan bahwa pameran ini selain sebagai kesempatan membaca perkembangan seni rupa, berharap dapat memotret dan melacak pola niaga warga Kuningan dengan aneka platform dan segala insfrastruktur organik-nya.
Pada akhirnya dari potret ini akan muncul suatu pemikiran solutif atas fenomena yang terjadi saat ini.
“Pameran ini sekaligus sebagai ajang, bagaimana masyarakat bisa menikmati, menghargai, mengapresiasi, memetik nilai-nilai keutamaan, nilai-nilai kejuangan, kehalusan budi masyarakat Kuningan, dan tentang peradaban sehingga akan merasa ikut memahami apa yang tengah terjadi di antara mereka,” ujar Dian.
Dian berharap, semoga Kuningan Biennalle tetap konsisten dalam pelaksanaannya dan dapat menjadi event yang diperhitungkan di level yang lebih tinggi lagi yang mampu membawa nama Kuningan dikenal hingga mancanegara.
Usai membuka, Sekda Dian didampingi Kadisdikbud Kuningan, H Uca Somantri melihat langsung karya seni rupa pameran ini yang menggambarkan dinamika masyarakat Kuningan dalam melakukan niaga sebagai perantau di kota besar. (Ali)