KAB. CIREBON, (FC).- Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon menduga penyebab kekurangan murid di sejumlah sekolah dasar negeri (SDN) di daerahnya terjadi karena banyak faktor, termasuk di SDN 1 Kenanga ditengarai karena bangunan yang sudah tidak layak.
Hal tersebut disampaikan, Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar pada Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, Andri Hermansyah. Menurutnya, kekurangan murid bukan hanya di SDN 1 Kenanga saja, namun hampir merata di setiap kecamatan ada.
“Hampir tiap kecamatan ada yang kekurangan siswa. Siswanya di bawah 100 anak. Kalau di SDN 1 Kenanga itu karena bangunan yang sudah tidak layak. Sehingga anak-anak dari kelurahan tersebut bersekolah di desa tetangga,” kata Andri, Rabu (30/10).
Pada tahun ini SDN 1 Kenanga sudah dilakukan renovasi, ia mengharapkan kepada orangtua siswa agar dapat menyekolahkan kembali di SDN 1 Kenanga tersebut.
“Sekarang sudah bagus bangunannya, harapan kami sekolah itu sudah diperbaiki, banyak warga yang menyekolahkan anaknya di sekolah itu. Dulu, anak yang dekat dengan SDN 1 Kenanga itu lebih memilih ke sekolah tetangga desa dan SDN 3 Kenanga,” terang Andri.
Jika mereka (sekolah) butuh laptop, kemudian perangkat IT, kata Andri, penerima bantuan IT syaratnya adalah minimal muridnya ada 100 siswa. “Diharapkan sekolah dapat menampung siswa yang banyak lagi,” imbuhnya.
Saat disinggung terkait merger, Andri lebih lanjut menjelaskan, SDN 1 Kenanga memungkinkan saja untuk merger, tapi berbeda hamparan dan berjauh-jauhan. “Kita fokus yang dimerger itu adalah sekolah yang satu hamparan dulu. Harus ada kajian,” tukasnya.
Sekadar informasi, saat ini jumlah siswa di SDN 1 Kenanga berjumlah 67 siswa. Kemudian di SDN 3 Cipanas berjumlah 64 siswa. (Ghofar)
Discussion about this post