KAB. CIREBON, (FC).- Satu warga Kabupaten Cirebon diduga terpapar cacar monyet (monkeypox). Hal tersebut dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan, dr Hj Neneng Hasanah.
“Hari Jumat kemarin saya menerima laporan dari survailance dari Kota Cirebon yang menginformasikan ada satu orang warga Kabupaten Cirebon yang diduga terkena cacar monyet,” kata Neneng usai Upacara Peringatan Hari Kesehatan Nasional, Senin (13/11).
Usai mendapatkan laporan, pihaknya langsung melakukan penyidikan epidemologi dan melakukan uji sample.
“Hasilnya Jumat malam sample tersebut dinyatakan positif,” ungkapnya.
“Kontak erat dalam satu rumah ada 3 orang, tapi sampai dengan saat ini menunjukan gejala,” sambungnya.
Dikatakan Neneng, saat ini terduga pasien tengah menjalani isolasi mandiri di rumahnya, karena kondisi tubuhnya bagus. Kata dia, hanya ada gejala pada tanggal 25 Oktober kemarin terduga ada riwayat demam, nyeri persendian dan ada benjolan sekitar wajah, tangan, punggung berjumlah 15-26.
“Tertularnya pasien masih dalam penyidikan, pekerjaan yang bersangkutan freelance. Ada riwayat perjalanan Bekasi dan Subang,” kata Neneng.
Menurut Neneng, penyakit ini (monkeypox) menular, namun dapat dilakukan pencegahan dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
“Karena cacar monyet ini disebabkan oleh virus ya, jadi kondisi tubuhnya harus bagus dan PHBS ditingkatkan. InsyaAllah tidak akan terkena,” kata Neneng.
Ditanya kesiapan menghadapi lonjakan kasus, pihaknya sudah mengantisipasi dan belajar dari kasus Covid. Yaitu, kata dia, maka rumah sakit bisa menangani.
“Kita memiliki 12 rumah sakit. InsyaAllah semua sudah siap,” kata Neneng.
Upaya yang telah dilakukan untuk mencegahnya, pihaknya sudah melakukan sosialisasi pada masyarakat melalui Diskominfo dan 60 puskesmas serta 12 rumah sakit dan menyebarkan surat edaran tentang kewaspadaan.
“Cacar monyet ini penularannya tidak seperti covid. Hanya melalui kontak erat atau melalui hubungan seksual,” pungkasnya. (Ghofar)