KAB. CIREBON, (FC), – Masyarakat dan kaum buruh di wilayah timur Kabupaten Cirebon mendeklarasikan diri membentuk Serikat Buruh Ketenagakerjaan (Sabuk) Indonesia, bertempat di Desa Bojong Negara Kecamatan Ciledug Kabupaten Cirebon, Minggu (8/4).
Sabuk Indonesia dibentuk sebagai wadah para kaum buruh dan masyarakat dengan memiliki visi memperjuangkan kesejahteraan buruh.
Sabuk Indonesia juga akan mengawal agar investor yang sedang berbondong-bondong berinvestasi di wilayah Kabupaten Cirebon tidak hengkang seperti tejadi di beberapa kawasan industri lain.
Inisiator pembentukan Sabuk Indonesia, Iman Sobirin Adi Firmanto menjelaskan, ide awal dibentuknya sabuk Indonesia ini bermula atas keprihatinan dirinya bersama beberapa federasi atau serikat pekerja di beberapa wilayah Kawasan Industri seperti yang dirinya pernah ikuti di kawasan industri Jakarta, Banten, Bekasi, dan Karawang (Jababeka).
Mereka mempelajari apa yang terjadi terhadap para investor yang berinvestasi di kawasan industri yang ada di Indonesia.
Investor luar negeri yang menanamkan investasinya di Indonesia bermula di Kawasan Industri Batam di mana beberapa waktu.
Kemudian mereka hengkang dan beralih di kawasan Jababeka, dan kini beberapa perusahaan di Batam sudah menjadi gedung-gedung hantu.
Setelah investor menanamkan investasi di Jababeka, mereka bergeser kembali di kawasan Subang dan Purwakarta.
Sekarang ini, para investor sudah mulai melirik kawasan di wilayah timur Kabupaten Cirebon. Satu persatu pabrik berdiri saat ini.
” Yang kita pahami bergesernya para investor ke beberapa wilayah lain alasan utamanya adalah mereka mencari wilayah yang upah pekerjanya masih kecil,” terangnya.
Menurut Iman, kebanyakan federasi atau serikat buruh yang ada selama ini mereka lebih fokus memperjuangkan hak para pekerja lebih dominasi kepada tuntutan kenaikan upah.
Sadar atau tidak dengan seringnya muncul tuntutan buruh untuk kenaikan upah telah membuat para investor menjadi kurang nyaman.
Menyikapi kondisi tersebut, dirinya bersama masyarakat lain dan para pekerja yang ada di kawasan industri di wilayah timur Kabupaten Cirebon mencoba menginisiasi mendirikan Serikat Pekerja.
Bukan hanya memperjuangkan hak buruh, namun juga mampu menjaga harmonisasi antara pekerja dan investor sehingga investor merasa nyaman berada di kawasan industri di wilayah timur Kabupaten Cirebon.
Pihaknya berpikir perjuangan buruh jangan tertuju pada kepentingan sesaat, namun bagaimana berpikir jangka panjang. Salah satunya dengan menjaga agar investor tidak hengkang dari Cirebon.
“Sabuk Indonesia memiliki misi berkeadilan, dinamis dan harmonis, di mana dalam memperjuangkan haknya sebagai buruh tidak meski hanya menuntut kenaikan upah untuk itu sabuk Indonesia hadir menjadi wadah visi para buruh yang tidak hanya berpikir kepentingan hari ini saja, tetapi bagaimana perjuangan tersebut berkeadilan dan berkesinambungan, “terangnya.
Dijelaskannya, berkeadilan artinya bagaimana memperjuangkan keadilan dalam hubungan kerja antara hak kewajiban dan tanggung jawab di mana sabuk Indonesia berupaya melindungi membela meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya namun juga tidak menjadi beban bagi perusahaan.
Dinamis artinya setiap pekerja harus bisa aktif dan memiliki semangat untuk menjadi buruh atau pekerja yang cerdas dalam menghadapi dinamika hubungan industrial.
Lalu Harmoni artinya setiap pekerja wajib menjaga hubungan kerja agar terciptanya kesejahteraan baik bagi pekerja maupun bagi pengusaha.
“Untuk meningkatkan kesejahteraan para buruh atau pekerja sebenarnya bukan dari tuntutan kenaikan upah saja, tetapi ada yang bisa digali seperti tunjangan tetap, tunjangan masa kerja, Tunjangan jabatan, tunjangan keluarga dan lainnya kalau itu bisa digali Insya Allah bisa meningkatkan kesejahteraan pekerja sehingga tidak harus demo menuntut kenaikan upah saja, “jelas mantan pengurus SPSI Bekasi dan juga mantan anggota forum HRD Jababeka tersebut.
Lebih lanjut Iman juga menjelaskan, bila visi tersebut sudah terbangun kepada para pekerja yang berada di wilayah Kawasan Industri Kabupaten Cirebon ini, maka kebiasaan pada umumnya serikat atau federasi pekerja ketika memperingati hari buruh atau mayday dilakukan unjuk rasa menuntut kenaikan upah, maka sabuk Indonesia lebih memilih menggelar kegiatan sosial yang melibatkan antara pekerja dan pengusaha atau investor yang lebih bermanfaat untuk masyarakat sekitar.
Diharapkan dengan menciptakan hubungan yang harmonis antara pekerja dan pengusaha maka akan mampu menciptakan kondisi peta wilayah serta membuat para pengusaha atau investor merasa nyaman dalam berinvestasi di Kabupaten Cirebon ini.
Drinya berharap sabuk Indonesia akan menjadi pilot project Serikat atau federasi huruf yang mampu membawa perubahan paradigma Kaum Buruh yang lebih berfikir maju.
Sabuk Indonesia juga akan memberikan ruang bagi para pekerja untuk melakukan pelatihan peningkatan skill atau kemampuan di mana akan bermanfaat baik ketika masih bekerja di perusahaan maupun setelah pensiun dari perusahaan yang bisa mandiri.
“Saat ini Sabuk Indonesia baru menjalin dengan perwakilan dari 5 perusahaan yang ada di wilayah timur Kabupaten Cirebon ke depan setelah kita mengurus legalitas formal sabuk Indonesia ini diharapkan akan mampu terbentuknya Pimpinan Unit Kerja (PUK) Sabuk Indonesia di setiap perusahaan yang ada di kawasan industri Kabupaten Cirebon ini,” harap Iman. (Nawawi)
Discussion about this post