INDRAMAYU, (FC).- Warga di Kabupaten Indramayu digegerkan atas sebuah video yang viral di media sosial (medsos).
Dalam video tersebut, ada sebuah rumah mewah di Kabupaten Indramayu yang ditempeli stiker keluarga miskin tanda penerima bantuan sosial (Bansos).
Artinya, penghuni rumah mewah tersebut merupakan warga yang menjadi penerima manfaat (KPM) bantuan sosial (Bansos).
Padahal, dilihat dari vidoe tersebut, kondisi rumah terlihat bagus dengan keadaan lantai rumah menggunakan keramik, sehingga jauh dari kesan rumah itu tidak layak huni. Dan tidak layak juga sebagai penerima bansos.
Dari kabar yang beredar, salah satu penghuni rumah tersebut bahkan ada yang memiliki usaha toko sembako yang cukup besar. Namun sangat disayangkan, masih menerima bantuan sosial.
Beredarnya video maupun foto perihal kondisi rumah mewah itu membuat masyarakat meminta, agar pemerintah melakukan evaluasi.
Sekaligus pembaharuan data warga yang layak memerima bantuan sosial. Sehingga tidak terjadi lagi kasus salah sasaran penerima bantuan.
Pasalnya, masih banyak warga yang jauh lebih membutuhkan dibanding pemilik rumah-rumah mewah tersebut untuk bisa terdaftar sebagai KPM penerima bantuan sosial.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Indramayu, Sri Wulaningsih turut membenarkan kondisi yang ramai di tengah tersebut.
Menurutnya, upaya pelabelan stiker keluarga miskin penerima bansos ini menjadi cara dari pemerintah untuk memperbaiki kualitas KPM penerima bansos.
Pelabelan stiker Keluarga Miskin Penerima Bansos ini ditempelkan pada rumah-rumah KPM penerima Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan atau (PBI).
Secara keseluruhan, ada sebanyak 250.825 KPM yang nantinya akan dipasangi stiker keluarga miskin penerima bansos tersebut di Indramayu.
“Saat ini baru terpasang sekitar 30 ribu rumah yang sudah dipasang dari total 250.825 KPM,” ujarnya Kamis (29/12).
Diharapkan Sri Wulaningsih, KPM yang sudah sejahtera bisa sadar dan merasa malu karena rumahnya ditempeli stiker keluarga miskin.
Mereka yang sudah masuk kategori sejahtera pun diminta untuk bisa mengundurkan diri agar bisa diganti dengan masyarakat lainnya yang benar-benar membutuhkan.
Penempelan stiker ini menjadi sarana kita dalam rangka penyadaran terhadap mereka, terutama yang sudah lama menerima dan hidupnya sudah sejahtera untuk bisa bergantian dengan warga lain yang lebih membutuhkan.
“Ini juga upaya kita untuk memperbaiki kualitas penerima bansos di Indramayu agar benar-benar tepat sasaran,” lanjut Sri Wulaningsih. (Agus Sugianto)
Discussion about this post