KAB. CIREBON, (FC).- Layanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arjawinangun telah terstandarisasi, baik dari mutu layanan hingga keamanan pasiennya. Hal itu dibuktikan dengan telah diraihnya predikat paripurna di tahun 2017 dan dipertahankan di tahun 2023 dengan tingkat paripurna tertinggi.
Direktur RSUD Arjawinangun, dr H Bambang Sumardi menyatakan, ini menggambarkan bahwa sesungguhnya RSUD Arjawinangun
memberikan layanan dengan service excellent sebenarnya. Dengan besarnya RSUD Arjawinangun, dengan banyaknya multi profesional yang hadir dan memberikan layanan, kemudian tuntutan masyarakat ini semakin tinggi, tentunya bagian-bagian kecil yang memberikan rasa tidak puas oleh customer itu hal yang wajar.
“Pasti seluruh rumah sakit, baik itu rumah sakit pemerintah pusat, daerah, dan rumah sakit swasta akan mengalami hal yang sama. Karena ketingkatpuasan masyarakat atau tingkat puasan customer itu sudut pandangnya, angle-nya akan berbeda,” kata Bambang.
Sehingga, lanjut Bambang, ini menjadi satu bagian masukan, karena menjadi bagian dari komitmen pihaknya untuk mendengarkan seluruh keluhan atau komplain dari pelanggan, mulai dari menyebarkan angket, kemudian menyediakan kontak saran, menyampaikan di media menjadi digital.
“Masukkan rumah sakit, ini akan menjadi bagian vitamin, asupan bagi RSUD Arjawinangun terus melakukan pembenahan. Dan komitmen serta visi kita menjadi rumah sakit yang modern, terpercaya, dan menyenangkan,” kata Bambang.
Masih kata Bambang, pihaknya fokus bagaimana mengutamakan layanan kepada customer atau pelanggan yang paripurna. “Kalau alat-alat kesehatan kita sesuai dengan visi kita yang modern. Kita miliki beberapa alat canggih yang tidak dimiliki rumah sakit swasta. Jadi sebenarnya rumah sakit Arjawinangun memiliki alat yang lengkap, alat yang canggih dan modern,” kata Bambang.
“Jadi apa yang diragukan lagi oleh masyarakat, kita sudah paripurna tertinggi dipertahankan selama sepuluh tahun, alat-alatnya canggih dan lainnya,” tambahnya.
Menurutnya, selama ini komponen masyarakat banyak dan berbagai sudut pandang yang berbeda. Kemudian, kalau berbicara layanan, memang banyak layanan, sehingga memungkinkak keluhan mayarakat itu apakah menunggu terlalu lama, atau lainnya.
“Jadi, kita lihat perspektif mana dulu. Banyak faktor. Yang jelas kita berusaha melakukan sebuah prosedur yang sesuai standar.
Dari mulai pendaftaran sampai dia pulang.
Bahkan kita memberikan satu layanan unggulan saat itu adalah namanya aplikasi Sirudal. Itu pendaftaran cukup menggunakan handphone. Kemudian setelah berbobat, pasien itu pulang, kemudian obat diantar ke rumah,” kata Bambang.
RSUD Arjawinangun berkomitmen tetap memberikan pelayanan yang paripurna ke pelanggan. “Jadi tidak mutlak apa yang disampaikan oleh masyarakat saat ini. Karena banyak juga masyarakat yang lebih merasakan manfaatnya kehadiran rumah sakit pemerintah ini. Khususnya masyarakat yang tidak mampu,” kata Bambang. (Ghofar)
Discussion about this post