KOTA CIREBON, (FC).- Asosiasi pengembang Real Estate Indonesia (REI) Komisariat Cirebon Raya mencatat realisasi penyerapan KPR Subsidi tahun 2023 mencapai 7.500 unit.
Ketua Real Estate Indonesia (REI) Cirebon, Gunadi mengatakan, penyerapan KPR Subsidi tahun ini meningkat dari tahun 2022 yaitu sebanyak 5000 unit.
Serapan KPR Subsidi dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun ini didominasi oleh BTN Konvensional dan BTN Syariah.
“Tahun ini masih didominasi BTN. Terbukti dari 7500 itu 5.500 nya diserap oleh BTN,” kata Gunadi kepada FC, Rabu (28/12).
Sisanya 2000 unit lagi diserap beberapa bank penyalur KPR Subsidi seperti Bank BJB, BJB Syariah, Bank Mandiri, BNI, dan BRI.
Dijelaskan Gunadi, BTN menguasai sekitar 73 persen dari total market share KPR Subsidi di wilayah III Cirebon.
“Jadi untuk 2023 ini pertumbuhannya sangat positif, sesuai dengan target kita, tumbuh 15-20 persen,” ujar Gunadi.
Menurutnya, ada beberapa faktor yang mendorong penyerapan KPR FLPP bertumbuh di tahun ini, antara lain penyelenggaraan event pameran properti oleh REI maupun bank penyalur KPR.
“Beberapa kali melakukan pameran ternyata membawa dampak yang sangat bagus, terutama untuk pemenuhan kebutuhan rumah-rumah subsidi,” kata Gunadi.
Selain faktor pameran, pertumbuhan pasar properti didorong juga faktor akumulasi serapan KPR FLPP tahun 2022 yang baru bisa terealisasi di tahun 2023.
Saat pencapaian realisasi akhir tahun 2022, para pengembang terkendala habisnya kuota KPR FLPP, sehingga tahun 2022 tidak maksimal melakukan realisasi.
“Akhirnya kita pindahkan realisasinya di awal tahun 2023 yang seyogyanya direalisasikan di tahun 2022, sehingga pencapaiannya di tahun 2023 ini sangat signifikan sekali,” ungkap Gunadi.(Andriyana)