KUNINGAN, (FC).- Untuk mengenang kembali peristiwa bersejarah Perjanjian Linggarjati, Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Kuningan, bekerjasama dengan Pemerintah Kecamatan Cilimus menggelar Malam Refleksi Perundingan Linggarjati ke-77 serta Peringatan Hari Angklung di Kabupaten Kuningan, Sabtu (11/11) malam.
Agenda yang berlangsung di Gedung Auditorium Linggarjati, Kecamatan Cilimus itu merujuk pada peristiwa tanggal 10 sampai dengan 13 November 1946 mengenai perjanjian bersejarah Indonesia-Belanda, dimana menghasilkan Pengakuan Belanda secara de facto atas eksistensi Negara Republik Indonesia yang meliputi Sumatra, Jawa, dan Madura serta kerjasama diantara keduanya untuk membentuk Negara Indonesia Serikat.
Adapun peringatan Hari Angklung sendiri, adalah momen ketika UNESCO menetapkan Angklung sebagai Warisan Budaya asli Indonesia yang berasal dari Jawa Barat pada tanggal 16 November 2010 lalu.
Hadir pada kesempatan tersebut, Bupati Kuningan, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kuningan, Carlan, Kepala Dinas Pendidikan yang diwakili oleh Kabid Kebudayaan, Camat Cilimus, para Kepala Desa dan BPD se-Kecamatan Cilimus, pengelola jasa usaha Kepariwisataan dan Perhotelan di Kecamatan Cilimus dan tokoh masyarakat pituin Linggajati.
Dikatakan Cece Hendra Krissianto selaku Ketua Pelaksana bahwa kegiatan malam ini adalah momentum untuk mengingat lebih dalam lagi perisitiwa bersejarah Republik Indonesia di Kabupaten Kuningan.
“Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan secara sederhana tapi semoga tidak merubah makna, untuk kembali mengenang perjuangan pendahulu di Kabupaten Kuningan. Adapun peringatan Hari Angklung dimaksudkan karena pada saat Perundingan Linggarjati Angklung menjadi media Diplomasi Indonesia-Belanda untuk mencairkan suasana pada saat alotnya Perundingan pada saat itu,” jelas Cece.
Sementara itu, Bupati Kuningan H. Acep Purnama menyebutkan bahwa Gedung Perundingan Linggarjati merupakan salah satu dari bangunan cagar budaya nasional.
“Inilah pusaka yang terdapat di Kabupaten Kuningan, tempat berlangsungnya upaya diplomasi antara pemerintah Indonesia-Belanda, serta Inggris sebagai penengah saat berlangsungnya Perundingan Linggarjati. Ditempat bersejarah inilah dihasilkan beberapa pasal yang mengantarkan kedaulatan penuh atas kemerdekaan bangsa, sebagai negara kesatuan republik Indonesia (NKRI),” ungkap Acep
Acep berharap agar malam refleksi ini menjadi momen untuk mengingat peristiwa tersebut sebagai suatu spirit oleh generasi muda.
“Agar kita tetap menghormati dan menjunjung tinggi nilai-nilai kejuangan di tanah air, maka akan terbentuk sikap mental dan semangat baru bagi generasi mandiri, berlandaskan pada keyakinan agamis yang kuat untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, Rapih Winangun Kerta Raharja,” ujar Acep.
Pada kegiatan tersebut juga di deklarasikan 7 Pemuda putera Daerah Linggarjati yang berkomitmen untuk meneruskan peringatan ini ditahun-tahun berikutnya agar gaungnya lebih terasa dan bermanfaat, bukan hanya di wilayah Linggarjati dan sekitarnya tetapi di Kabupaten Kuningan.
Sementara itu, Kadisporapar Kuningan, Carlan menargetkan 3 juta jumlah kunjungan wisata domestik dan luar negeri ke Kabupaten Kuningan pada tahun 2024 mendatang.
Elon sapaan akrab Carlan mengaku optimis dapat menaikan jumlah wisatawan yang hadir dengan berbagai program yang digulirkan, salah satunya memanfaatkan beroperasi penuhnya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati beberapa waktu lalu.
“Kami jajaki kerjasama dengan Air Asia Group Malaysia, dimana banyaknya warga Malaysia yang masuk ke Indonesia melalui Bandara Husein Sastranegara, Bandung, untuk sekedar kuliner dan berpariwisata. Sekarang, pasca beralihnya BIJB ke Kertajati, Air Asia Group Malaysia telah menawarkan paket wisata ke Kuningan diantaranya ke Gedung Perundingan Linggarjati, Kawasan Waduk Darma, Obyek Wisata Cibulan dan Curug Putri Palutungan,” jelas Elon
Elon memprediksikan bahwa Wisatawan asal Malaysia ini akan mulai ke Kuningan Januari nanti, untuk itu dirinya akan berkomitmen untuk membangun ekosistem wisata seperti penguatan wisata kuliner, bisnis perhotelan dan pemberdayaan UMKM Lokal.
“jumlah wisatawan 2022 lalu sebanyak 2 juta orang, naik hanya 10 persen di 2023 atau sekitar 200 ribu, ke depan kita optimis untuk melonjakkan jumlah kunjungan dengan memanfaatkan kehadiran BIJB Kertajati,” ujar Elon. (Ali)