KOTA CIREBON, (FC).- Rahardjo Djali atau Sultan Sepuh Aloeda II, mengimbau Sultan Sepuh XV Luqman Zulkaedin untuk menutup loket masuk menuju Keraton Kasepuhan.
Hal ini tertuang dalam surat yang ditujukan oleh Sultan Sepuh Aloeda II kepada Sultan Sepuh XV Luqman Zulkaedin tertanggal 2 November 2022. Surat ini juga ditembuskan kepada, Walikota Cirebon, Kepala Resort Kepolisian Kota Cirebon dan Komandan Distrik Militer 0614 Kota Cirebon.
Menurut Sultan Sepuh Aloeda II, imbauan penutupan tersebut sehubungan dengan pemakaian uang tiket masuk Keraton Kasepuhan, yang dinilainya tidak transparan kepada keluarga besar trah Kasepuhan.
“Dikarenakan Kesultanan Kasepuhan bukan milik perseorangan, tapi milik keluarga besar Trah Kasepuhan,” ujarnya, Minggu (6/11).
Ia juga mengatakan, banyak juga keluhan dari masyarakat tentang mahalnya biaya tiket masuk.
“Maka kami keluarga besar trah Kasepuhan mengimbau untuk tidak memungut tiket masuk keraton kepada masyarakat sampai batas waktu hari Senin, 7 Nopember 2022 dan loket untuk sementara ditutup sampai polemik Keraton Kasepuhan selesai,” tuturnya.
Menurut Sultan Sepuh Aloeda II, keluarga besar trah Kasepuhan mempunyai hak turun temurun atas aset-aset Keraton Kasepuhan.
“Aset tersebut termasuk uang tiket masuk Keraton Kasepuhan, sehingga apabila imbauan kami tidak dipenuhi, maka kami keluarga besar trah Kasepuhan akan mengambil tindakan tegas,” tuturnya.
Sementara itu, saat dimintai konfirmasi, Direktur Badan Pengelola Keraton Kasepuhan, Ratu Raja Alexandra Wuryaningrat tidak memberikan jawaban terkait hal tersebut.
Seperti diketahui, Sultan Sepuh Aloeda II sempat menggugat secara perdata Sultan Sepuh XV Luqman Zulkaedin ke PN Kota Cirebon atas perbuatan melawan hukum menelantarkan Keraton Kasepuhan hingga tidak terawat. (Agus)
Discussion about this post