KOTA CIREBON, (FC).- Seiring dengan semangat transformasi IAIN Syekh Nurjati Cirebon menjadi PTKIN berbasis siber, penyiapan sumber daya juga dilakukan secara paralel.
Sumber daya yang diperlukan antara lain ketrampilan dosen dalam menyusun bahan ajar dan kualitas bahan ajar yang akan digunakan. Oleh karena itu, kembali 30 orang dosen dari berbagai fakultas, seperti FITK, FUA, FDKI, FEBI dikirim untuk mengikuti pelatihan di UT selama 3 hari.
Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Prof. Aan Jaelani, kembali mengutus 30 dosen untuk dilatih menyusun modul selama 3 hari, 10 – 13 September 2023 yang bertempat di Wisma 1 Universitas Terbuka di Pondok Cabe, Tangerang Selatan untuk batch 2.
“Secara umum, ketrampilan yang dilatihkan adalah ketrampilan menyusun modul atau bahan ajar digital yang terstandar sesuai dengan karakteristik modul,” jelas Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, yang disampaikan melalui Ketua LPM, Ayus Ahmad Yusuf dalam sambutan dan pembukaannya, Rabu (13/9).
Secara umum, materi yang disampaikan berkaitan dengan penyusunan peta kompetensi, penyusunan GBPP, penyusunan instrumen penilaian dan penyusunan modul/bab sampling.
Secara teknis para peserta dibagi beberapa kelompok, perorangan, akan tetapi, semua peserta diberikan beban yang sama.
Selain diberikan updating pemahaman terkait hal-hal apa saja yang termuat dalam modul, para peserta juga diberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasil kerja dari tiap tahapannya. Secara telaten, narasumber memberikan masukan baik dari aspek kontent peta kompetensi maupun susunan dari kompetensi-kompetensinya.
Hal yang sama juga, saat presentasi instrumen penilaian, sejumlah masukkan yang diberikan seperti; bagaimana menyusun soal pilihan ganda untuk tingkatan kognitif, C2, C3, dst, demikian juga untuk soal uraian. Kalau di UT soal uraian diberikan untuk mengukur tingkat kognitif pada level C3 ke atas.
Presentasi dilanjutkan dengan penampilan contoh bahan ajar yang dilengkapi dengan bagian-bagian terkait.
Para peserta sangat berantusias mengikuti serangkaian kegiatan yang dilaksanakan. Sejumlah peserta juga mendapatkan ketrampilan dan pemahaman baru, khususnya dalam merancang modul ajar yang selanjutnya dijadikan sebagai bahan ajar digital. (Agus)