KOTA CIREBON, (FC).- Wakil Walikota Cirebon Eti Herawati bersama Sekda Agus Mulyadi, melakukan monitoring pembelajaran tatap muka (PTM) hari pertama di sejumlah sekolah pada Senin pagi (6/9).
Eti menyampaikan, PTM dibuka hari ini karena Kota Cirebon masuk pada Level 3 PPKM.
Namun demikian, PTM ini harus tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes).
Hal ini agar selama PTM di sekolah tidak dibarengi dengan meningkatnya kasus baru Covid-19.
“Iya tadi saya dengan Pak Sekda mendatangi komplek SD Negeri Kramat, SD Negeri Kebon Melati dan SD Negeri Kesenden. Saya lihat tadi semua berjalan lancar,” ungkap Eti kepada FC.
Eti mengapresiasi pihak sekolah, karena pelaksanaan prokes di setiap sekolah yang dikunjungi dilakukan dengan ketat.
Eti juga meminta, kepatuhan terhadap prokes tetap dilakukan setiap pembelajaran di sekolah.
Sementara itu, Sekda Agus Mulyadi meninjau pelaksanaan PTM di SD Negeri Kartini, SMPN Negeri 1 Kota Cirebon, SMP Negeri 2 Kota Cirebon, Madrasah Tsanawiyah (MTS) Negeri 1 Kota Cirebon dan SMA Negeri 1 Kota Cirebon.
Dikatakannya, untuk teknis pengaturan pembelajaran di masa PPKM Level 3 ini, memang diserahkan ke sekolah masing-masing, disesuaikan dengan karakter dan kondisi lingkungan mereka.
“Kita juga mencatat ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Diantaranya di SMP Negeri 1 Kota Cirebon yang telah menerapkan 50 persen di satu kelas, namun masih terlihat penuh sehingga diperlukan lagi pengaturan pembelajaran saat tatap muka,” ungkapnya.
Selain itu, letak SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 2 Kota Cirebon yang saling berhadapan sehingga dibutuhkan pengaturan agar saat siswa datang maupun pulang tidak terlihat berkerumun.
“PTM ini kita berharap kualitas belajar akan lebih bagus lagi. Tapi yang harus kita jaga, agar penyebaran Covid-19 ini tetap melandai,” jelas pria yang akrab disapa Gusmul ini.
Disebutkannya, beberapa hal yang dibarengi dengan PTM ini, seperti dari pergerakan lalu lintas yang tinggi, pergerakan manusia yang semakin intens termasuk pergerakan ekonomi yang mulai naik.
“Kita akan terus menjaga agar pembukaan sektor pendidikan tidak diikuti dengan penambahan kasus,” ucapnya.
Kepala Seksi Peserta Didik Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan Kota Cirebon Ade Cahyaningsih menjelaskan, pelaksanaan PTM terbatas masih dikombinasikan dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Atau istilahnya blended learning.
Ada pun sekolah yang melaksanakan PTM terbatas pada hari ini untuk jenjang SMP sebanyak 33 sekolah, terdiri dari 17 SMP swasta dan 16 SMP Negeri.
Sedangkan jumlah total sekolah baik SMP negeri maupun swasta di Kota cIrebon sebanyak 48 sekolah.
Sedangkan jenjang SD yang melaksanakan PTM sebanyak 103 sekolah terdiri dari 18 SD swasta dan 85 SD Negeri.
Sedangkan jumlah total SD di Kota Cirebon sebanyak 136 sekolah.
“Kalau dipresentasikan ada sekitar 65,70 persen sekolah yang mulai PTM hari ini. Sedangkan sisanya melakukan PTM mulai 7 September 2021 mendatang.
Kepala SMA Negeri 1 Kota Cirebon, Dr Nendi mengapresiasi gugus tugas Covid-19 Pemkot Cirebon yang telah mengizinkan PTM.
Sekolah yang dipimpinnya hari ini mulai menerapkan PTM dengan kapasitas setiap kelas 50 persen.
Sebelum masuk kelas, setiap siswa harus melewati screening suhu.
Jika suhu tubuh di atas 37, maka diarahkan ke gazebo dan tidak diizinkan masuk ke kelas.
Namun untuk hari ini tidak ada yang suhunya di atas 37.
“Kita wajibkan siswa mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, yang telah disediakan. Ruangan yang ber AC kacanya juga dibuka lebar. Iya, siswa-siswi tadi antusias mengikuti PTM hari pertama,” tandasnya. (Agus)