KAB. CIREBON, (FC).- Sebagai salah satu sentra penghasil padi di Jawa Barat yang potensial maka Kabupaten Cirebon menjadi prioritas target pengamanan produksi, selain Cirebon ada Karawang, Bekasi, Subang, dan Indramayu yang masuk ke dalam daerah pengamanan produksi ketahanan pangan.
Staf khusus Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Som Herodian dalam kunjungan kerjanya, meninjau langsung ke lokasi sentra produksi tanaman padi milik Kelompok Tani Mulia Sari dan Mulia Jaya, di lahan pesawahan Desa Pilangsari, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon. Dalam kunjunganya stafus di dampingi langsung oleh Kabid Ketahanan Pangan, BPS Kabupaten Cirebon, Perangkat Desa Pilangsari dan Anggota Kelompok Tani Desa Pilangsari.
Kepala Desa Pilangsari, Muadi mengatakan, dinamika kondisi pangan dan kebutuhan pangan saat ini sedang mengalami penurunan akibat dari dampak musim kemarau, sehingga masa panen padi terganggu.
“Infomasi yang saya dapat dari poktan bahwa sekarang harga jual gabah mengalami penurunan, karena kualitas produksi dan masa panen padi tidak sesuai waktu, diperlukan beberapa upaya strategis untuk mengantisipasi dan mengejar peningkatan produksi pangan khususnya padi,” kata Muadi, Rabu (21/8).
Lahan pesawahan milik Kelompok Tani Mulia Sari dan Mulia Jaya ini, kata Muadi, merupakan lahan tadah hujan. Kondisi yang cukup kering dan tinggi muka air yang semakin surut, maka dibutuhkan upaya mengatasi dampak kekeringan atau kekurangan air.
“Mudahan-mudahan setelah adanya kunjungan dari Stafsus Kementan ini bisa segera mendapatkan solusi baik jangka pendek maupun jangka panjangnya dan akan segera melakukan pengolahan lahan,” ucapnya.
Sementara itu, Abdulah petani setempat mengatakan, musim panen kali ini serba dipaksakan, sebab jika menunggu waktu panen tiba kondisi padi semakin mengering dan layu karena kurangnya pasokan air semasa pertumbuhan, oleh karena itu sudah dipastikan bahwa musim panen kali ini sangat menurun jumlahnya.
“Sudah dipastikan rugi, karena kualitas padi menurun,harga jual pun pasti anjlok, kondisi ini meskipun di musim kemarau sangat berbeda dengan tahun kemarin, sekarang untuk mencapai hasil panen 5 sampai 6 ton aja berat,” ungkapnya. (Johan)