KAB. CIREBON, (FC).- Polresta Cirebon menggelar simulasi sispamkota operasi mantap praja lodaya dalam rangka penanganan kontijensi dan aksi masa pada Pilkada serentak tahun 2024 wilayah Kabupaten Cirebon di area parkir Stadion Watubelah, Kelurahan Watubelah, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Rabu (7/8).
Dalam kegiatan tersebut, ribuan personel gabungan TNI, Polri, Satpol PP, dan lainnya turut dilibatkan untuk mengasah keterampilannya menghadapi situasi-situasi kontijensi. Bahkan, suasana yang disimulasikan juga dalam kondisi ekstrem, sehingga seluruh personel dipastikan siap menanganinya.
Seperti, aksi unjuk rasa di depan kantor KPU Kabupaten Cirebon berujung rusuh. Bentrok antara petugas keamanan dengan para demonstran pun tak terhindarkan.
Massa pendukung salah satu calon bupati yang tidak menerima kekalahan itu terus merangsek untuk bisa masuk ke kantor KPU. Bahkan, aksi massa tersebut semakin tak terkendali dan mulai menjurus tindakan anarkis.
Massa mulai menendang dan melempari barikade polisi dengan sejumlah benda yang ditemui di lokasi. Untuk mendorong mundur massa yang semakin liar, pihak kepolisian menyemprotkan water canon hingga membuat massa terdesak dan mundur.
Namun sesaat kemudian, massa kembali merangsek dan melakukan hal serupa. Bahkan, massa juga semakin beringas dan mulai membakar ban bekas hingga membuat suasana nyaris caos.
Dalam kondisi tersebut, bantuan pasukan PHH dari Brimob Polda Jabar dengan menggunakan tameng lengkap langsung menembakkan gas air mata ke arah massa.
Akibat kerusuhan tersebut, dua orang demonstran mengalami luka dan langsung dievakuasi ke rumah sakit menggunakan ambulan yang sudah siaga di lokasi. Proses evakuasi sendiri berjalan cukup dramatis karena harus melewati situasi genting di tengah kerusuhan.
Di saat bersamaan, petugas juga harus memadamkan api dari ban yang dibakar para demonstran. Beruntung, tindakan anarkis massa berhasil dibubarkan para petugas.
Namun, aksi unjuk rasa yang berujung rusuh tersebut hanyalah simulasi pengamanan Pilkada 2024 yang digelar Polresta Cirebon di halaman parkir Stadion Watubelah, Sumber.
Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni mengatakan, kegiatan tersebut merupakan simulasi Sispamkota dalam rangka penanganan kontijensi dan aksi massa berkaitan dengan Operasi Mantap Praja Lodaya 2024.
Melalui simulasi tersebut, Polresta Cirebon bersama TNI, Forkopimda, dinas terkait dan seluruh elemen lainnya telah siap untuk melaksanakan pengamanan Pilkada serentak, khususnya pemilihan bupati dan wakil bupati Cirebon.
Untuk pelaksanaan pengamanan Pilkada tahun ini, pihaknya menyiapkan 970 personel dari jajaran Polresta Cirebon. Jumlah tersebut masih akan ditambah dari personel TNI, Satpol PP, Dishub, Dinkes dan lainnya. Sehingga jumlah total personel yang diterjunkan mencapai 1300 personel.
“Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga keamanan dan kondusifitas di Kabupaten Cirebon. Potensi kerawanan sudah kami petakan. Tapi dengan kegiatan pendahuluan seperti cooling sistem dan lainnya, kami berharap kerawanan tidak akan menjadi gangguan nyata,” ungkapnya.
Sementara, Pj Bupati Cirebon, H Wahyu Mijaya menyampaikan terima kasih kepada TNI-Polri yang telah bersinergi dengan Pemkab Cirebon untuk mengantisipasi berbagai hal yang bisa saja terjadi pada saat proses pemilihan, baik saat persiapan, pelaksanaan, maupun pascapemilihan.
“Saya melihat kesiapannya sudah bisa mengantisipasi. Ini bagian yang memang kita persiapkan, mudah-mudahan tidak pernah terjadi,” kata Wahyu.
Hal senada disampaikan Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, H Mohammad Luthfi. Menurut Luthfi, simulasi yang digelar sangat luar biasa. “Saya merasa kondusifitas pilkada akan menjadi sebuah keniscayaan. Kita melihat tingkat kesiapannya luar biasa, kami apresiasi itu,” ujar Luthfi.
Ia mengimbau masyarakat untuk bersama-sama memastikan semua potensi yang menimbulkan konflik sosial dapat diredam dari awal. Ia menyebut, Forkopimda akan bahu-membahu untuk memastikan kondusifitas Kabupaten Cirebon. “Harus terus terjaga, bahwa Cirebon kota yang kondusif,” ungkapnya. (Ghofar)