KAB. CIREBON, (FC).- Masyarakat berharap adanya penertiban pedagang kaki lima (PKL) liar yang berderet di sepanjang trotoar jalan dari Desa Cipeujeuh Wetan sampai Desa Lemahabang, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon.
Hal itu karena selain merusak pemandangan juga telah menghilangkan hak pejalan kaki atas jalan tersebut.
Salah seorang aktifis Cirebon timur, Pepeng kepada FC mengungkapkan, saat ini hampir sepanjang jalan utama dari mulai Cipeujeuh Wetan sampai Lemahabang, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon hak pejalan kaki dirampas oleh maraknya PKL yang berdiri di atas trotoar tanpa adanya penertiban yang dilakukan oleh instansi terkait.
Keadaan tersebut membuat, bukan hanya pemandangan yang kurang nyaman, namun pejalan kaki yang seharusnya menikmati jalan yang menjadi haknya, bukan hanya bisa mengeluh tanpa dapat berbuat banyak.
“Kondisinya semakin hari semakin semrawut, keberadaan PKL yang bebas berjualan dan mendirikan lapaknya tanpa aturan, terus diikuti jejaknya oleh yang lainnya,” paparnya.
Lanjut menurut Pepeng, kondisi tersebut sudah sangat lama dan ada kesan dibiarkan, bahkan sebagai warga pengguna jalan tidak terlalu banyak berharap agar mendapat haknya sebagai pejalan kaki, karena sudah dipastikan kalau ia berteriak untuk dilakukan penertiban, ujungnya pasti saling lempar tangan dan tanggung jawab.
Pihak Kabupaten akan mengatakan itu tanggung jawab kecamatan, sementara pihak kecamatan pun pasti akan berkata hal yang sama. “Jadi saat ini kita hanya berharap akan muncul penguasa atau pemilik kebijakan yang berani berbuat tegas sesuai aturan demi ketertiban dan kenyamanan para pejalan kaki,” tuturnya.
Lebih lanjut Pepeng menjelaskan, sungguh ironis kondisi PKL yang membangun lapaknya sembarangan tersebut letaknya sangat berdekatan dengan kantor kecamatan setempat, jadi sangat dimaklumi jika hampir sepanjang jalan dari Cipeujeuh hingga Lemahabang banyak bangunan liar, yong deket kantor Kecamatan saja dibiarkan tumbuh dengan nyaman.
“Lama kelamaan akhirnya makin semerawut dan tidak nyaman, apalagi letaknya tidak jauh dari kantor Kecamatan Lemahabang, khawatirnya karena sudah nyaman bertahun-tahun, ketika akan ditertibkan justru akan melakukan perlawanan,”pungkasnya. (Nawawi)