LEMAHABANG, (FC).- Puluhan petani tebu mendatangi Pabrik Gula (PG) Sindanglaut di Desa Cipeujeuh Wetan, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon melakukan, Senin (2/3). Mereka (petani tebu) mempertanyakan berhentinya operasional PG Sindang Laut di tahun 2020.
Perwakilan Petani Tebu, Mae Azhar mengatakan, atas nama petani tebu belum puas dengan audiensi hari ini terkait tuntutan pihaknya agar Pabrik Gula Sindanglaut ini harus tetap giling.
“Kami berharap pihak manajemen untuk bisa mempertimbangkan pemberhentian giling di tahun 2020 ini, karena aspek sosial yang perlu dikaji ulang, selain para pegawainya banyak yang berhenti, para petani tebu juga akan kehilangan pendapatan,” kata Azhar usai audiensi dengan manajemen PG Rajawali dan dari Polresta Cirebon.
Sementara itu, General Manager (GM) PG Sindanglaut, Muhammad Wisri Mustofa menuturkan, keputusan ini merupakan pilihan sulit yang harus diambil oleh manajemen setelah evaluasi atas perjalanan pabrik gula. Terlebih hasil kajian dari LPP (Lembaga Pendidikan Perkebunan) Jogjakarta merekomendasikan kepada PT PG Rajawali II untuk menutup salah satu PG di Cirebon.
Discussion about this post