KOTA CIREBON, (FC).- Peremajaan angkutan perkotaan (Angkot) di Kota Cirebon mengalami kendala pembiayaan dari perbankan.
Kondisi ini menjadi salah satu topik pembahasan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Kota Cirebon pada Kamis (6/10).
Menurut Sekretaris DPC Organda Cirebon, Karsono, banyak armada angkot yang saat ini usianya sudah diatas 15 tahun.
Jumlah angkot di Cirebon terus mengalami penurunan setiap tahunnya. Dari 900 armada, saat ini tinggal 400 an armada.
Karsono menyebutkan, hanya 40 persen yang masih bertahan beroperasi.
“Kalau pengusaha angkutan sih mau-mau saja peremajaan itu. Tapi kalau harus beli kontan saya kira tidak mampu,” kata Karsono kepada wartawan usai rakor LLAJ.
Dalam rakor itu, Karsono menyampaikan bahwa lembaga leasing atau perbankan yang mau memberikan pembiayaan kredit untuk peremajaan angkot di Cirebon ini.
“Angkot yang ada ini hampir semuanya sudah overload semua usianya.bDi Cirebon tidak ada peremajaan angkot satu pun. Semuanya sudah tua semua diatas 15 tahun,” tandasnya
Dan secara aturan, berdasarkan Pergub Jawa Barat sudah tidak bisa diperpanjang.
Bahkan sekarang ini, lanjut Karsono, trayeknya mati semua karena tidak bisa diperpanjang. Kondisi ini makin memprihatinkan.
“Sampai pajak kendaraan pun yang plat kuningnya tidak bisa diperpanjang karena tidak ada trayek. Jadi ini berkaitan.bJadi angkot di kota Cirebon bakal ini bodong semua.Nah satu-satunya jalan adalah peremajaan,” kata Karsono.
Sementara itu, berkaitan dengan penyesuaian tarif baru angkot, dijelaskan Karsono sudah terbit Peraturan Walikota (Perwali) pada 4 Oktober 2022 lalu.
“Tarif angkot Alhamdulillah sudah keluar SK Walikotanya. Alhamdulillah di Cirebon kondusif ridak ada gejolak dari pihak manapun. Dari konsumen maupun mahasiswa. Tarif sudah berjalan Rp6 ribuuntuk umun dan 4 ribu ubtuk pelajar,” jelasnya. (Andriyana)
Discussion about this post